Larry Ellison lahir pada tanggal 17 Agustus 1944 di Manhattan, New York City, Amerika Serikat dengan nama Lawrence Joseph Ellison. Larry Ellison adalah wakil pendiri dan CEO dari Oracle Corporation, sebuah perusahaan perangkat lunak. Ellison dinobatkan oleh Forbes sebagai orang terkaya ke 13 di Amerika pada tahun 2013. Pada September 2013, Forbes mencatat jumlah kekayaan Ellison mencapai $41 miliar.
Larry Ellison pernah menikah empat kali, yaitu dengan Adda Quinn (1967-1974), Nancy Wheeler Jenkins (1977- 1978), Barbara Boothe (1983-1986) dan Melanie Craft dari tahun 2003 hingga 2010. Dari pernikahannya, Ellison memiliki 2 orang anak, yaitu David Ellison dan Megan Ellison, la tinggal di Woodside, California, AS.
Ellison muda memiliki bakat dalam matematika. Ia memulai pendidikannya di sekolah dasar Eugene Field di Chicago. Kemudian, melanjutkan ke tingkat SMA Sullivan beberapa waktu sebelum mereka pindah ke South Shore. Ellison pernah melanjutkan pendirikan di University of Illinois di Urbana-Champaign dan University of Chicago. Akan tetapi, dari kedua kampus tersebut tidak ada yang berhasil ditamatkan oleh Ellison.
Ketika masih bayi, tepatnya ketika berusia 9 bulan, Ellison divonis oleh dokter mengidap pneumonia. Sejak saat itu, ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dan ibunya maupun ayahnya. Ia baru bertemu ibunya ketika berusia 48 tahun. Ini memang kisah yang menyedihkan.
Sejak kecil Ellison diasuh oleh orangtua angkatnya, Lilian Spellman Ellison dan Louis Ellison. Lilian dan Louis bukanlah keluarga kaya. Mereka hidup sederhana bahkan terbilang kekurangan. Itulah alasan mengapa Ellison tidak bisa menamatkan kuliahnya. Lilian meninggal dunia ketika ia akan memasuki tahun ke-3 di universitas. Mereka mengalami krisis keuangan. Ellison memutuskan untuk berhenti kuliah dan mulai bekerja. Ellison drop out bukan karena kalah pintar dengan orang lain.
Pada tahun 1970, Ellison pernah bekerja di perusahaan yang bernama Ampex Corporation. Tujuh tahun kemudian Ellison mendirikan Software Development Laboratories (SDL) yang berganti nama dengan Relational Software pada tahun 1979, dan kemudian dikenal dengan Oracle.
Pada awal pendirian Oracle memang saat-saat tersulit bagi Ellison bersama dengan Miner, rekan kerjanya. Untuk Mendapatkan kredit bagi Oracle, Ellison bahkan rela menggadaikan rumahnya. Oracle hanya memiliki 8 karyawan pada tahun 1980. Oracle mulai meledak pada tahun 1981 dan terus mendapatkan keuntungan.
Oracle mengalami peristiwa buruk pada tahun 1990. Oracle kesulitan keuangan sehingga terpaksa memecat karyawan lebih dari 400 orang. Pada waktu itu, Oracle mengalami kerugian sebesar $28.700.000. Tak hanya itu, perusahaannya juga mendapatkan berbagai kritikan dari masyarakat. Pada waktu yang sama, ia juga memiliki masalah terkait kehidupan pribadinya. Oracle juga diduga melakukan praktik akuntansi terlarang sehingga diinvestigasi oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika.
Ellison sempat pesimis hingga pada suatu ketika ia mendapatkan pemikiran baru. Ellison mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia harus menyelesaikan semua keadaan buruk tersebut. Ia memutuskan untuk memperjuangkan perusahaannya. Ia memperbaiki manajemen perusahaannya, dan merekrut orang-orang baru yang menurutnya berkompeten di bidangnya.
Oracle terus berbenah diri dan terus tumbuh. Ellison kemudian mengakuisi Sun Microsystem pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Ellison menjadi orang terkaya ke-6 di dunia dan nomor 3 terkaya di Amerika dengan kekayaan bersih $28 miliar. Posisi Ellison sebagai orang terkaya di dunia naik menjadi nomor 5 pada tahun 2011 dengan kekayaan $36,5 miliar. Jumlah kekayaan ini terus naik hingga pada tahun 2013 total kekayaannya mencapai $41 miliar.
Tidak hanya Oracle, Ellison juga memiliki saham di sejumlah tempat seperti Salesforce.com, NetSuite, Quark Bioteknologi.Inc, Astex Farmasi, properti di Malibu California, Astor Beechwood Mansion, Porcupine Creek Estate, Rancho Mirage dan pulau Lanai.
Ellison juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Ia tergolong aktif memberikan sumbangan untuk kegiatan amal.
Tips dan Quote
Beberapa pelajaran dari perjalanan Ellison, yaitu: Pertama, dalami apa yang Anda senangi. Ellison menyukai dunia komputer, karena itu ia memutuskan untuk memiliki usaha yang berkaitan dengan komputer, “Aku bisa menulis program komputer dengan sangat cepat. Aku menghasilkan cukup banyak uang dan aku perlu bekerja sebentar dalam seminggu. Itu adalah pekerjaan mudah dan menyenangkan. Dan tidak ada yang peduli apakah Anda sarjana ataukah tidak,” ujar Ellison.
Kedua, pendidikan tinggi bukan jaminan untuk berhasil secara finansial. Ellison pernah drop out dari kampus karena kesulitan ekonomi. Ia hanya menamatkan SMA. Namun, ia memiliki tekad yang tinggi. Keberhasilannya membuktikan bahwa orang yang tidak menempuh perguruan tinggi bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Ketiga, tidak setengah-setengah. Menghadapi banyak masalah membuat kepala Ellison pusing. Ia bahkan sempat bingung harus melakukan apa untuk menyelesaikan masalah yang sedang melilitnya. Namun, ia memutuskan untuk tidak berhenti di tengah jalan. Ia meyakinkan dirinya harus maju. Ellison melakukan evaluasi sehingga perusahaannya perlahan-lahan tumbuh lagi hingga sukses seperti saat ini.