Ia Memiliki nama lengkap Amin al-Dawla Abu al Faraj ibnu Muwaffaq al-Din Ya'qub ibnu Ishaq Ibnu al-Quff, namun sering dipanggil dengan Ibnu al-Quff. Beliau dilahirkan di Karak, sekitar 10 mil sebelah Timur Laut Mati (yang sekarang menjadi wilayah Jordania) pada tahun 630 H/1233 M dan meninggal dunia di Damaskus pada 685 H/1286 M.
Tokoh yang satu ini sering dijuluki sebagai "Pelopor Iimu Embriologi Modern" dan dikenal sebagai salah satu dokter hebat pada abad ketiga belas Masehi yang mendapat perlindungan dari penguasa Syria.
Setelah menyelesaikan studinya, ia lalu diangkat sebagai dokter bedah tentara yang sering kali harus melakukan pembedahan. Hal inilah yang kemudian membuat dia menjadi seorang ahli dalam beberapa jenis pembedahan.
Beliau menghabiskan sebagian masa kehidupannya di Damaskus sembari mengajarkan ilmu kedokteran. Ibnu al-Quff telah menyusun sejumlah risalah, diantaranya adalah sebuah risalah penting dalam bidang pembedahan dan sebuah komentar populer terhadap Aphorisms karya Hippocrates.
la juga menulis sejumlah buku yang membahas beberapa aspek ilmu kedokteran, filsafat dan ilmu alam. Di antara sederet karya yang ditulisnya, ada dua buah buku kedokteran karya Ibnu al-Quff yang sangat berpengaruh, yakni Kitab Al Umda fil Harahat (sebuah kitab tentang pembedahan) dan Jami al-Gharadh fi Hifz al-Sihha (kitab tentang embriologi dan kesehatan).
Kitab al Umda sendiri adalah salah satu dari kitab-kitabnya dalam bidang pembedahan pada sejarah ilmu kedokteran. Kitab itu menjelaskan masalah pembedahan dalam bentuk teori dan praktik. Pembahasan di dalamnya juga begitu mendetail dan terperinci karena dibahas dalam 20 bab tersendiri. Bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Buku itu menunjukkan betapa Ibnu al-Quff tak hanya menguasai anatomi, penyakit-penyakit, dan pengobatan, serta beberapa jenis operasi bedah. Ibnu al-Quff juga memiliki taraf pengetahuan yang luar biasa yang menunjukkan tingkat penguasaannya sebagai seorang dokter terkemuka. Ibnu al-Quff juga menulis secara lengkap bab mengenai obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit saat pembedahan dan menjelaskan cara penggunaan opium (Afune), hyoscine dan atropine al-kaloids (al-Banj).
Tak hanya itu, Ibnu al-Quff juga merupakan salah satu di antara para ilmuwan muslim hebat yang telah berhasil menemukan adanya hubungan antara jantung dengan sistem vascular (pembuluh darah).
Dia juga yang pertama kali membuktikan hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, yang menjelaskan mengenai pembuluh kapiler, serta juga membahas mengenai katup jantung dan fungsinya.
Dokter yang satu ini juga tercatat sebagai dokter perintis yang mampu menghubungkan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena di seluruh bagian tubuh.
Di abad ketiga belas Masehi, ia telah mampu menjelaskan keberadaan pembuluh-pembuluh darah yang sangat kecil yang menghubungkan antara pembuluh arteri dan pembuluh vena serta membentuk jaringan. Fakta dan kebenaran yang ditemukan Ibnu al-Quff itu baru diketahui dokter di Eropa empat abad kemudian. Adalah seorang anatomist (ahli anatomi tubuh) asal Italia, Marcello Malpighi (1628-1694) yang menemukan kembali pencapaian Ibnu al-Quff dengan bantuan mikroskop.
Ibnu al-Quff merupakan orang pertama yang menjelaskan hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena dengan aliran darah dari awal ke akhir pada pembuluh kapiler tipis yang "tidak bisa dilihat dengan mata telanjang". Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh melalui sebuah jaringan berakhir pada arteri kecil dari awal pembuluh vena.
Dia juga tercatat sebagai dokter yang pertama kali menjelaskan fisiologi katup jantung, jumlahnya dan juga petunjuk di mana dan kapan katup tersebut terbuka dan tertutup. “Katup jantung tertentu akan terbuka ke dalam untuk memungkinkan darah masuk sekaligus untuk mencegah keluarnya aliran darah. Sementara katup yang lainnya akan terbuka keluar untuk memungkinkan darah keluar dan mencegah masuknya aliran darah”.
Penemuannya yang luar biasa inilah yang membuatnya begitu dikenang. Bangsa Eropa baru bisa mempelajari tentang pembuluh kapiler yang tipis dan hubungan antara vena dan arteri hanya setelah ditemukannya mikroskop berdaya kuat pada abad ketujuh belas Masehi. Mikrokop kapiler sendiri baru ditemukan 400 tahun setelahnya.
Selain pencapaiannya itu, Ibnu al-Quff juga telah menjelaskan mengenai masalah embriologi modern sesuai dengan yang tercantum dalam Al Qur'an. Ezzat Abouleish, dalam karyanya Contribution of Islam to Medicine, menjelaskan bahwa Ibnu al-Quff adalah orang yang merintis pergembangan ilmu embriologi. Menurut Abouleish, penjelasan al-Quff tentang embriologi dan perinatologi dalam karyanya yang berjudul al-Jami terbukti lebih akurat. (http://biografi.biz)
kategori : Sains / Sumber : http://biografi.biz/ibnu-al-quff
Tokoh yang satu ini sering dijuluki sebagai "Pelopor Iimu Embriologi Modern" dan dikenal sebagai salah satu dokter hebat pada abad ketiga belas Masehi yang mendapat perlindungan dari penguasa Syria.
Setelah menyelesaikan studinya, ia lalu diangkat sebagai dokter bedah tentara yang sering kali harus melakukan pembedahan. Hal inilah yang kemudian membuat dia menjadi seorang ahli dalam beberapa jenis pembedahan.
Beliau menghabiskan sebagian masa kehidupannya di Damaskus sembari mengajarkan ilmu kedokteran. Ibnu al-Quff telah menyusun sejumlah risalah, diantaranya adalah sebuah risalah penting dalam bidang pembedahan dan sebuah komentar populer terhadap Aphorisms karya Hippocrates.
la juga menulis sejumlah buku yang membahas beberapa aspek ilmu kedokteran, filsafat dan ilmu alam. Di antara sederet karya yang ditulisnya, ada dua buah buku kedokteran karya Ibnu al-Quff yang sangat berpengaruh, yakni Kitab Al Umda fil Harahat (sebuah kitab tentang pembedahan) dan Jami al-Gharadh fi Hifz al-Sihha (kitab tentang embriologi dan kesehatan).
Kitab al Umda sendiri adalah salah satu dari kitab-kitabnya dalam bidang pembedahan pada sejarah ilmu kedokteran. Kitab itu menjelaskan masalah pembedahan dalam bentuk teori dan praktik. Pembahasan di dalamnya juga begitu mendetail dan terperinci karena dibahas dalam 20 bab tersendiri. Bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Buku itu menunjukkan betapa Ibnu al-Quff tak hanya menguasai anatomi, penyakit-penyakit, dan pengobatan, serta beberapa jenis operasi bedah. Ibnu al-Quff juga memiliki taraf pengetahuan yang luar biasa yang menunjukkan tingkat penguasaannya sebagai seorang dokter terkemuka. Ibnu al-Quff juga menulis secara lengkap bab mengenai obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit saat pembedahan dan menjelaskan cara penggunaan opium (Afune), hyoscine dan atropine al-kaloids (al-Banj).
Tak hanya itu, Ibnu al-Quff juga merupakan salah satu di antara para ilmuwan muslim hebat yang telah berhasil menemukan adanya hubungan antara jantung dengan sistem vascular (pembuluh darah).
Dia juga yang pertama kali membuktikan hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, yang menjelaskan mengenai pembuluh kapiler, serta juga membahas mengenai katup jantung dan fungsinya.
Dokter yang satu ini juga tercatat sebagai dokter perintis yang mampu menghubungkan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena di seluruh bagian tubuh.
Di abad ketiga belas Masehi, ia telah mampu menjelaskan keberadaan pembuluh-pembuluh darah yang sangat kecil yang menghubungkan antara pembuluh arteri dan pembuluh vena serta membentuk jaringan. Fakta dan kebenaran yang ditemukan Ibnu al-Quff itu baru diketahui dokter di Eropa empat abad kemudian. Adalah seorang anatomist (ahli anatomi tubuh) asal Italia, Marcello Malpighi (1628-1694) yang menemukan kembali pencapaian Ibnu al-Quff dengan bantuan mikroskop.
Ibnu al-Quff merupakan orang pertama yang menjelaskan hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena dengan aliran darah dari awal ke akhir pada pembuluh kapiler tipis yang "tidak bisa dilihat dengan mata telanjang". Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh melalui sebuah jaringan berakhir pada arteri kecil dari awal pembuluh vena.
Dia juga tercatat sebagai dokter yang pertama kali menjelaskan fisiologi katup jantung, jumlahnya dan juga petunjuk di mana dan kapan katup tersebut terbuka dan tertutup. “Katup jantung tertentu akan terbuka ke dalam untuk memungkinkan darah masuk sekaligus untuk mencegah keluarnya aliran darah. Sementara katup yang lainnya akan terbuka keluar untuk memungkinkan darah keluar dan mencegah masuknya aliran darah”.
Penemuannya yang luar biasa inilah yang membuatnya begitu dikenang. Bangsa Eropa baru bisa mempelajari tentang pembuluh kapiler yang tipis dan hubungan antara vena dan arteri hanya setelah ditemukannya mikroskop berdaya kuat pada abad ketujuh belas Masehi. Mikrokop kapiler sendiri baru ditemukan 400 tahun setelahnya.
Selain pencapaiannya itu, Ibnu al-Quff juga telah menjelaskan mengenai masalah embriologi modern sesuai dengan yang tercantum dalam Al Qur'an. Ezzat Abouleish, dalam karyanya Contribution of Islam to Medicine, menjelaskan bahwa Ibnu al-Quff adalah orang yang merintis pergembangan ilmu embriologi. Menurut Abouleish, penjelasan al-Quff tentang embriologi dan perinatologi dalam karyanya yang berjudul al-Jami terbukti lebih akurat. (http://biografi.biz)
kategori : Sains / Sumber : http://biografi.biz/ibnu-al-quff