Tonik, alias Toko Unik, adalah bisnis yang menjual aksesori-aksesori fesyen yang didesain dan diproduksi sendiri, seperti gelang, tas wanita, kalung, dan lainnya. Didirikan tahun 2006 oleh Amalia Thessen, Tonik kini memiliki kios di berbagai mal di Jakarta dan Surabaya.
Amalia, lulusan fakultas seni rupa dan disain Universitas Trisakti, sudah menjadi reseller berbagai aksesori fesyen seperti pin, kalung, dan gelang. Sejak berada di semester lima, berawal dari motivasi meringankan beban sang bunda yang single parent, omset Rp. 1,5 juta bisa ia capai per harinya, Ia pun mampu membiayai kuliahnya sendiri.
Selulusnya dari kampus, gadis kelahiran 14 November 1984 ini semakin yakin bahwa jiwanya memang pengusaha. Apalagi, ia pernah punya pengalaman tidak mengenakkan saat magang selama tiga bulan di sebuah perusahaan, la semakin ogah bekerja untuk orang lain.
Bermodalkan Rp. 15 juta, Amalia mulai merintis cikal bakal Tonik dengan berjualan dari bazar ke
bazar karena belum sanggup membuka kios.Tidak berhenti hanya sebagai reseller, ia masuk menjadi produsen karena profitnya lebih besar. Untuk mengatasi keterbatasan modal, tiap barang diproduksi secara terbatas.
Kios pertama Tonik ia buka di Tamini Square, Jakarta Timur. Setelah lima tahun, di akhir 2011, kios Tonik lainnya sudah ada di La Piazza Kelapa Gading, Cilandak Town Square, dan Surabaya Town Square. Amalia juga memiliki reseller di Makassar, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Medan, dan Banjarmasin, yang menyumbang 30% dari omzet Tonik.
Menurut Amalia, perbedaan Tonik dibandingkan kompetitornya adalah setiap minggu selalu ada produk-produk baru yang dirilis. Amalia memiliki tim kreatif yang tidak berhenti mengeluarkan inovasi desain setiap minggunya.
Namun, Amalia mengakui, dirinya masih terlalu fokus di produk, belum benar-benar membenahi manajemen dan pemasaran. Kejadian buruk pernah menimpa Tonik akibat kekurangan itu. Tahun 2010, mereka pernah menjadi trendsetter dengan menjual syal ikat dari bahan kaus yang bisa terjual sampai 150 buah per hari. Syal yang dijual Rp75 ribu per buahnya itu laku keras karena hampir punya persamaan dengan syal dari toko fesyen premium seperti Zara. Akan tetapi, akibat manajemen pemasaran yang masih kurang baik, penjualan manis itu hanya bertahan enam bulan karena kompetitor juga ikut memproduksi syal sejenis tanpa ia ketahui.
Kedepannya, Amalia berambisi membuat toko grosiran yang lebih besar, Ia juga memiliki rencana menyasar pasar menengah ke atas dengan membuka gerai di mal-mal premium. Tentu, ia akan memulai dengan memperbaiki sistem manajemen dan pemasaran Tonik.
Tips dan Quote
Mulai dari hal yang kecil, jangan buka toko dahulu sebelum memahami target pasar kita. Pameran/bazar bisa dimanfaatkan untuk mengetes pasar.