Thales : Peletak Landasan Matematika

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Thales : Peletak Landasan Matematika. Semoga bermanfaat untuk dibaca.

Thales lahir pada tahun 624 SM di Miletus, sebuah kota kecil yang terletak di pantai barat Asia Kecil. Kota ini merupakan pusat perdagangan. Mula-mula, ia berprofesi sebagai pedagang, sehingga ia pun sering melakukan perjalanan ke luar negeri. Bahkan, ia pernah berdagang ke Mesir dan Babylonia (pada masa pemerintahan Nebukadnezar). Sementara itu, ia menggunakan waktu senggangnya untuk mempelajari astronomi dan geometri. la tertarik menggunakan alat-alat tersebut untuk memprediksikan peristiwa gerhana matahari pada setiap tahun. Bahkan, ia juga mengemukakan proposisi yang dikenal dengan nama Teorema Thales, yang isinya adalah sebagai berikut :
  1. Lingkaran dibagi 2 oleh garis yang melalui pusatnya, yang disebut diameter.
  2. Besarnya sudut-sudut alas segitiga sama kaki sama besar.
  3. Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari 2 buah garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang akan sama besar.
  4. Apabila sepasang sisi, sepasang sudut yang terletak pada sisi tersebut, dan sepasang sudut yang terletak di hadapan sisi itu sama besarnya, maka kedua segitiga itu dikatakan sama dan sebangun.
  5. Segitiga yang alasnya diketahui dan memiliki besar sudut tertentu, dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.
Berkat teorema tersebut, ia dikenal sebagai perintis matematika dan filsafat Yunani. Bukti-bukti mengenai prestasinya pernah ditelusuri melalui catatan para muridnya seperti Aristoteles dan Eudemus dari Rhodes (sekitar tahun 320 SM). Catatan Eudemus menyebutkan bahwa Thales adalah orang yang mengubah geometri menjadi bentuk formal, sehingga dapat dipelajari oleh semua orang, karena mendasarkan diri pada prinsip-prinsip sekaligus melakukan investigasi terhadap teorema-teorema dengan sudut pandang intelektual

Thales berbicara tentang garis, lingkaran, dan bentuk-bentuk lainnya dengan cara membayangkan (abstrak). Menurutnya, garis bukan hanya sesuatu yang dapat digurat dan dilihat di atas pasir, melainkan merupakan objek yang terpeta pada imajinasi. Dengan kata lain, garis lurus atau lingkaran bulat berada dalam mental kita.

Thales dikenal sebagai matematikawan terapan. Adapun beberapa catatan kehebatannya antara lain ia bisa mengukur tinggi piramida dengan cara mengukur tinggi bayangan menggunakan tongkat, memprediksikan terjadinya gerhana matahari, menentukan waktu setahun terdiri atas 360 hari (hal ini sudah lama dikenal oleh bangsa Mesir), dan menghitung jarak kapal yang berada di lautan dengan cara proporsi atau memadankan bentuk segitiga.

la juga pernah menyatakan bahwa akan terjadi gerhana matahari pada 28 Mei atau 30 September tahun 609 SM. Dan, gerhana matahari terjadi setiap kurun waktu 18 tahun 11 hari. Ketepatan prediksi ini membuatnya terkenal, bahkan ia diabadikan menjadi 1 dari 7 orang bijak (sage) yang terdapat pada Hikayat Yunani.

la mempunyai banyak murid, di antaranya Anaximander, Anaximenes, Mamercus, dan Mandryatus. Adapun muridnya yang paling terkenal adalah Anaximander. Selanjutnya, Anaximander sukses menggantikan posisi Thales di Miletus.

Thales juga disebut-sebut sebagai matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi. Tradisi tersebut menjadi lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid. Thales yang telah meletakkan landasan matematika sebagai ilmu terapan sebelum kemunculan Pythagoras, meninggal dunia pada tahun 550 SM.