Sara Blakely : Menjadi Terkaya Dunia dari Ide Kecil

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Sara Blakely : Menjadi Terkaya Dunia dari Ide Kecil. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Sara Blakely merupakan seorang pengusaha asal Amerika. Sara lahir pada tanggal 21 Februari 1971 di Clearwater, Florida, Amerika Serikat, tetapi sekarang tinggal di Atlanta, Georgia. Ayahnya adalah seorang pengacara dan seniman. Setelah lepas dari Clearwater High School, Sara melanjutkan ke Florida State University dengan gelar di bidang komunikasi.

Sara dinobatkan sebagai perempuan muda terkaya di dunia versi majalah Forbes. Pada bulan September 2013, Forbes mencatat total kekayaan Sara mencapai $1 miliar. Blakely mendirikan Spanx, sebuah perusahaan pakaian dalam terkemuka di Atlanta pada tahun 2000. Perusahaan tersebut menjual korset dan berbagai jenis pakaian dalam untuk wanita. Spanx juga mulai melakukan ekspansi dengan menjual pakaian dalam untuk pria sejak tahun 2010.


Sebelumnya, istri dari Jesse Itzler ini awalnya ingin menjadi seorang pengacara mengikuti jejak ayahnya. Namun, ia kemudian bekerja di Walt Disney World di Orlando, Florida dan bekerja sebagai stand-up comedian. Ide untuk memulai bisnisnya berawal dari hal yang kecil tetapi penting, yaitu ketika ia kesulitan mencari stocking yang terbuka di bagian ujung kaki.

Sara yang saat itu bekerja sebagai penjual mesin faks dari pintu ke pintu di Florida, kemudian mencoba mengguntlng bagian ujung stocking, tetapi hasil guntingan tersebut selalu tergulung, sehingga stocking tidak tampak pas ketika dipakai. Sara berpikir kalau stocking itu membuatnya terlihat lebih langsing sehingga ia berpikir bahwa stocking tersebut harus ada untuk seluruh wanita. Untuk itulah ia memproduksinya.

Sara pindah ke Atlanta dan mulai berbisnis stocking dengan menjadikan tabungannya sebesar US$5.000 sebagai modal awal. la semakin bersemangat ketika ia menonton talkshow Oprah Winfrey yang juga mengaku selalu memotong bagian bawah kaki stocking-nya. Sara ingin membuat stocking yang tidak menutup seluruh bagian kaki dan mampu menyamarkan garis pakaian dalam.

Sara memulai usaha ini saat ia berumur 27 tahun. la memutuskan bekerja sama dengan penjahit lokal. la meminjam komputer temannya untuk mendesain sendiri logo merek perusahaannya. Sara juga membuat ratusan desain sebelum akhirnya ia punya desain Spanx yang asli. Setelah itu, ia mendaftarkan nama Spanx sebagai merek dagang, dan produk tersebut diluncurkan pada tahun 2000. Alhasil, sekarang banyak selebriti yang memakai stocking Spanx saat menghadiri berbagai acara seperti Betty Grable, Beyonce, Jennifer Lopez, Kim Kardashian dan Blake Lively.

Pada tahun pertama dari pendiriannya, Spanx mendapatkan laba $4juta. Laba tersebut naik menjadi $10 juta pada tahun kedua. Perusahaan Sara sekarang nilainya mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp 9 triliun. Hasil ini luar biasa karena modal awalnya hanya sekitar 46 juta. Uniknya lagi dari pendiriannya, Sara tidak terlibat utang dengan bank. Kini Spanx beredar di 11.500 toko meliputi 40 negara.

Selain berbisnis, Sara juga mendirikan yayasan, yaitu Sara Blakely Foundation yang bertujuan untuk mendukung dan memberdayakan perempuan di seluruh dunia untuk memiliki kemampuan untuk memulai bisnis mereka sendiri. Ia juga mendonasikan uangnya untuk beasiswa bagi perempua n di Afrika Selatan, menyumbangkan $1 juta untuk Leadership Academy Oprah Winfrey pada tahun 2006. Sara Blakely Foundation disinyalir telah menyumbangkan lebih dari US$20 juta (Rp. 214,4 miliar) untuk sumbangan bagi para perempuan.

Sara mengatakan bahwa menjadi pengusaha tidaklah senyaman dan semulus yang dibayangkan orang. Banyak cobaan yang harus dihadapi, tetapi ia sudah belajar agar tidak takluk oleh cobaan sejak dini. 

"Dengan berbagai cobaan yang datang padaku, otakku akan berkata. Di mana keajaiban? Tetapi dalam memulai bisnis, setiap hari kita harus belajar bagaimana mengatasi cobaan tersebut” ungkap Sara.

Tips dari Sara Blakely (Spanx)

Sara membagi kiat suksesnya di Forbes dalam tulisan 10 Kiat Sukses dari Miliarder Spanx Sara Blakely yaitu : 

Pertama, kegagalan besar. Setiap Orang pernah jatuh dan berusaha untuk bangkit kembali. Anda mesti keluar dari zona nyaman dan menjadi lebih baik dari hari ke hari. 

Kedua,memvisualisasikan. Sara suka memvisualisasikan tujuan besarnya secara spesifik dengan cara-cara yang konkret. 

Ketiga, Jangan terlalu cepat membagi ide yang tidak matang pada dunia. Sara terus mengasah idenya untuk membuat pakaian dalam baru yang luar biasa. la menyembunyikannya selama satu tahun penuh saat masih bekerja pada pengembangan prototipnya. 

Keempat, jangan gampang berkata tidak. Sara mengulurkan tangannya kepada semua produsen dan pengacara untuk membantu mematenkan idenya dan membuat prototip yang sukses. 

Kelima, bekerja dengan orang yang Anda suka dan percaya. Bahkan, meski mereka sebetulnya tak tahu banyak tentang apa yang mereka lakukan. Tetapi, Sara percaya mereka memiliki performa luar biasa pada profesi baru mereka. 

Keenam, Anda tidak harus mengerjakan semuanya. Sara melibatkan banyak tim untuk membantunya. la selalu bergairah untuk memperkenalkan produk baru Spanx tersebut. Berkat kerja tim, semua berjalan dengan lancar. 

Ketujuh, Anda bisa mencari tahu. Sara tahu banyak hal seperti pakaian dalam wanita, paten produk baru, manufaktur, pemasaran, pengembangan produk, pengembangan website, perdagangan online, dan banyak lagi. Jangan berhenti untuk mewujudkan ide Anda. 

Kedelapan, Anda tidak harus menjadi kaya untuk mewujudkan ide baru yang luar biasa. Sara hanya memiliki USD 5.000 di tabungan untuk membangun bisnis miliaran dolarnya.


Kesembilan, jangan keluar sebelum selesai. Sara bekerja tanpa lelah di apartemennya untuk menciptakan produknya. la menghindari berbagai kontak dari luar sebelum produknya benar-benar lepas landas. 

Kesepuluh, berpikir di luar kotak. Sara melihat bahwa industri pakaian dalam membutuhkan perspektif wanita. la pun mengembangkan pendekatan yang sama sekali baru untuk produk pakaian dalamnya. Sara heran, mengapa banyak garmen yang mengujicobakan produknya pada boneka manekin, bukan wanita sungguhan. Itulah yang membuat Sara tertantang untuk berpikir out of the box.