Arief Setiawan, Doktor Teknik Mesin Termuda versi MURI

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Arief Setiawan, Doktor Teknik Mesin Termuda versi MURI. Semoga bermanfaat untuk dibaca.

Prestasi luar biasa dan membanggakan diraih Arief Setiawan. Bagaimana tidak, di usianya yang baru 25 tahun, pemuda asli Semarang ini sudah mendapatkan gelar Doktor dari University Of Tokushima, Jepang. Ia pun menjadi doktor termuda di Indonesia.

Arief mengaku tidak mengetahui apakah dirinya itu doktor termuda untuk semua bidang atau tidak. Yang pasti ia mendapatkan gelar sebagai doktor bidang teknik mesin termuda yang disematkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) No. 7048 pada 18 Agustus 2015 di usia 25 tahun 2 bulan dan 17 hari.

Anak kedua dari dua bersaudara pasangan Rifai Trimo dan Tri Hidayati ini mengaku sangat senang dengan penghargaan MURI karena kerja kerasnya selama ini.
“Penghargaan ini saya persembahkan bagi kedua orang tua saya, " katanya.
Salah satu kunci Arief bisa mendapatkan gelar semuda itu adalah karena ia mengikuti kelas akselerasi semasa sekolah di SMP dan SMA. la harus menjalani hidup mandiri sebagai anak kos di usianya yang baru 13 tahun. Di usia 15 tahun, ia sudah lulus dari SMA dan melanjutkan pendidikannya di Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogvakarta.

Perkuliahan di UGM pun ia tempuh lebih cepat dari para mahasiswa pada umumnya, hanya 3 tahun 9 bulan. Ia berhasil menyelesaikan kuliah dari UGM sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,93 di usia 19 tahun.

Nasib baik mungkin memang berpihak pada dirinya. Satu bulan setelah lulus, Arief berangkat ke Jepang karena mendapatkan beasiswa S2 hingga S3 dari University of Tokushima. Dengan semangat menjadi yang terbaik, akhirnya ia bisa meraih gelar doktor Pada usia 25 tahun di Jepang.

Tidak hanya berhasil di bidang akademik, Arief juga berhasil di bidang bisnis. Setahun sebelum lulus dari UGM, ia sempat berjualan pisang penyet dengan nama "Bang Kiming". Namun, akhirnya Usahanya itu kian menurun meski sudah membuka puluhan cabang karena dirinya harus melanjutkan studi magister di Jepang,

Kemudian, ia merintis usaha jual beli sparepart motor asli Jepang yang berawal dari permintaan kawannya di tahun 2010. Kini, usahanya makin besar dan ia kembangkan ke sektor trading dengan nama PT Kiming Indotrading Investama yang beromzet miliaran rupiah.

Sukses menjadi miliarder di usia muda tak kemudian membuat Arief lupa akan tanah airnya. Lulusan terbaik Teknik Mesin UGM tahun 2009 ini aktif berbagi inspirasi lewat “kuliah" yang memanfaatkan jejaring sosial facebook.
"Saya sering sharing tip sukses di facebook saya, juga di fanpage saya dengan hashtag #fatwakiming dan #salamsugih," ujar Arief.
Ia cukup terbuka dengan "permintaan teman baru" dan juga membagi informasi tentang aset perusahaannya dan melayani tanya jawab seputar investasi.
"Saya lebih enjoy untuk bicara soal entrepreneurship, manajemen waktu, dan restorasi mental, yaitu istilah yang saya pakai untuk mengubah mental dan mindset seseorang untuk menjadi pribadi yang juara," tuturnya.
Arief mengajak seluruh generasi muda Indonesia untuk yakin terhadap kemampuan diri dan bekerja keras mewujudkan impian dan cita-cita.