Dalam pandangan Heraclitus, segala kejadian di dunia ini serupa dengan api yang tidak putusnya berganti-ganti memakan dan menghidupi dirinya sendiri. Segala permulaan adalah mula dari akhirnya. Segala hidup adalah mula dari matinya. Dan, di dunia ini tidak ada yang tetap, semuanya mengalir.
Tidaklah sulit untuk mengerti mengapa Heraclitus memilih api. Nyala api senantiasa memakan bahan bakar yang baru, dan bahan bakar itu berubah menjadi abu serta asap. Oleh karena itu, api sangat cocok untuk melambangkan suatu kesatuan dalam perubahan.
Heraclitus adalah salah seorang filsuf yang mencetuskan teori tentang relativisme. Salah satu pemikirannya yang paling menarik adalah Engkau tidak akan pernah mampu menerjunkan diri ke sungai yang sama untuk kedua kalinya, karena air sungai itu selalu mengalir”. Oleh karena itu, ia ' memandang bahwa alam semesta ini semuanya selalu dinamis (berubah).
Pernyataan itulah yang merupakan awal mula berkembangnya teori relativisme. Teori relativisme mengandung pengertian bahwa kebenaran akan selalu berubah. Pengertian adil hari ini belum tentu sama dengan pengertian adil esok hari. Sehingga, Heraclitus akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa hal yang mendasar dari alam ini bukanlah bahan dasarnya, akan tetapi proses kejadiannya.