Rene Descartes, Filsuf Pengagas Fisiologi Modern

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Rene Descartes, Filsuf Pengagas Fisiologi Modern. Semoga bermanfaat untuk dibaca.

Rene Descartes lahir di desa La Haye, Prancis, pada 31 Maret 1596. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, sekaligus matematikawan Prancis yang tersohor. Sewaktu remaja, ia sekolah di Yesuit, yakni di College La Fleche. Ketika berumur dua puluh tahun, ia mendapat gelar ahli hukum dari Universitas Poitiers, meski tidak pernah mempraktikkan ilmunya sama sekali.

Sekitar tahun 1629, Descartes menulis Rules the Direction of the Mind, sebuah buku yang memberikan garis-garis besar metodenya. Tetapi, buku ini tidak lengkap dan sepertinya ia memang tidak berniat menerbitkannya. Buku ini diterbitkan untuk pertama kalinya setelah lebih dari lima puluh tahun Descartes meninggal.

Descartes menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah dari tahun 1630 sampai 1634. Dalam filosofinya, ia menekankan perbedaan nyata antara pikiran dan objek material, dan dalam hal ini ia membela dualisme. Pembahasan mengenai perbedaan ini sebenarnya telah dibuat sebelumnya, namun tulisan-tulisan Descartes menggalakkan kembali perbincangan filosofis tentang masalah itu. Sejak saat itu, permasalahan yang ia kemukakan sangat menarik para filsuf, namun tetap tak terpecahkan.

Pengaruh besar lain dari konsepsi Descartes adalah tentang fisik alam semesta. Ia yakin bahwa seluruh alam, kecuali Tuhan dan jiwa manusia, bekerja secara mekanis, sehingga semua peristiwa alami dapat dijelaskan dengan dan dari sebab-musabab mekanis. Atas dasar inilah, ia menolak anggapan-anggapan astrologi, magis, dan hal-hal takhayul lainnya. Dengan demikian, ia juga menolak semua penjelasan kejadian secara teleologis. Ia lebih mencari sebab-sebab mekanis secara langsung dan menolak anggapan bahwa kejadian itu terjadi untuk suatu tujuan final yang jauh. Berdasarkan pandangan Descartes ini, maka semua makhluk pada hakikatnya merupakan mesin yang ruwet dan tubuh manusia tunduk pada hukum mekanis yang biasa. Pada perkembangan selanjutnya, pendapat ini menjadi salah satu ide fundamental fisiologi modern.

Descartes menggandrungi penyelidikan ilmiah dan percaya bahwa penggunaan praktisnya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ia berpikir bahwa para ilmuwan harus menjauhi pendapat-pendapat yang semu dan berusaha menjabarkan dunia secara matematis. Semua ini kedengarannya modern, tetapi Descartes, melalui pengamatannya sendiri, tak pernah bersungguh-sungguh menekankan arti penting ruwetnya percobaan-percobaan metode ilmiah.

Pada tahun 1641, Descartes menerbitkan bukunya yang terkenal, Meditations. Kemudian, disusul Principles of philosophy pada tahun 1644. Kedua buku itu sebenarnya ditulis dalam bahasa Latin dan terjemahan bahasa Prancisnya baru terbit pada tahun 1647.