Dalam proses pembuatan film, naskah skenario (screenwriting) adalah bagian teramat penting yang menyusun alur cerita sebuah film, Sebelum Perdana Kartawiyudha mendirikan sekolah penulisan skenario bernama Serunya Screenwriting, tidak ada sekolah khusus penulisan skenario film di Indonesia. Penulis-penulis skenario andal masa depan industri film Indonesia lahir di sini.
Sepulangnya sekolah saat SMP, sementara teman sekolahnya sibuk main, pemuda asal Sidoarjo ini sibuk membantu ayahnya menjaga warnet mungil di sebuah terminal di Sidoarjo. Di malam harinya, ia berjualan produk MLM makanan kesehatan milik ibunya di sebuah warung tenda yang didirikan bersama teman-temannya. Di SMA kelas 3, ia berbisnis kaset kompilasi lagu.
Selepas SMA. pemuda kelahiran 1965 ini sempat tidak mau meneruskan kuliah karena ingin membuka warnet saja. Sempat setahun kuliah di Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya, Pidi, panggilan akrabnya, mendapat pencerahan untuk masuk di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Di sini, fokus dan minatnya dalam bidang penulisan skenario muncul dan mengubah hidupnya hingga seperti sekarang. Lulus dari IKJ tahun 2009, Pidi mengambangkan hobinya menulis naskah film bersama teman teman satu profesinya.
Pidi kemudian mendirikan komunitas menulis skenario untuk belajar bersama. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan dalam bentuk grup diskusi, bertempat di kafe, warung, atau taman, tergantung janjian para siswa dan pengajarnya. Belum ada ruang kelas untuk belajar saat itu.
Dua tahun berjalan dengan fasilitas serba terbatas, tahun 2009 ia mendapatkan investor untuk membuka sekolah penulisan film di Jakarta. Sekolah Serunya Screenwriting pun berdiri dengan menyewa ruko sederhana di Senayan. Setiap program dibuka 2-3 bulan sekali, peminatnya banyak. Peserta bebas memilih untuk belajar penulisan skenario dari para guru, penulis skenario profesional yang sudah bekerja sama dengan Serunya Screenwriting, seperti penulis skenario Laskar Pelangi, Salman Aristo, penulis skenario Ada Apa dengan Cinta, Jujur Prananto, dan masih banyak lainnya.
"Semakin banyak karya film yang hanya dibuat oleh para senior di insan perfilman Indonesia. Tetapi, bagaimana] dengan generasi mudanya? Melalui sekolah yang kami dirikan, kami ingin mencetak generasi muda yang andal dalam menulis naskah film,” ungkap Pidi.
Lulusan Serunya Screenwriting telah menghasilkan penulis-penulis skenario untuk film maupun serial televisi seperti film Sang Kyai, Garuda di Dadaku 2, Malaikat Tanpa Sayap, Sang Pialang, Pengejar Angin, Laskar Pelangi The Series, Get Married The Series, dan masih banyak lagi.
Selain dalam bentuk kelas, Serunya Screenwriting juga bertindak sebagai agensi yang menyalurkan penulis skenario lulusannya ke industri (film, televisi, dan sebagainya).
Berkat Serunya Screenwriting, Pidi dikirim ke Perancis untuk mengeksplorasi berbagai hal yang berhubungan dengan skenario dari sekolah-sekolah, festival film, dan pelaku industri untuk diterapkan hasilnya di Indonesia. Pidi juga dinobatkan menjadi juara nasional International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Award tahun 2010 kategori screen.
Tips dan Quote
Sepulangnya sekolah saat SMP, sementara teman sekolahnya sibuk main, pemuda asal Sidoarjo ini sibuk membantu ayahnya menjaga warnet mungil di sebuah terminal di Sidoarjo. Di malam harinya, ia berjualan produk MLM makanan kesehatan milik ibunya di sebuah warung tenda yang didirikan bersama teman-temannya. Di SMA kelas 3, ia berbisnis kaset kompilasi lagu.
Selepas SMA. pemuda kelahiran 1965 ini sempat tidak mau meneruskan kuliah karena ingin membuka warnet saja. Sempat setahun kuliah di Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya, Pidi, panggilan akrabnya, mendapat pencerahan untuk masuk di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Di sini, fokus dan minatnya dalam bidang penulisan skenario muncul dan mengubah hidupnya hingga seperti sekarang. Lulus dari IKJ tahun 2009, Pidi mengambangkan hobinya menulis naskah film bersama teman teman satu profesinya.
Pidi kemudian mendirikan komunitas menulis skenario untuk belajar bersama. Kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan dalam bentuk grup diskusi, bertempat di kafe, warung, atau taman, tergantung janjian para siswa dan pengajarnya. Belum ada ruang kelas untuk belajar saat itu.
Dua tahun berjalan dengan fasilitas serba terbatas, tahun 2009 ia mendapatkan investor untuk membuka sekolah penulisan film di Jakarta. Sekolah Serunya Screenwriting pun berdiri dengan menyewa ruko sederhana di Senayan. Setiap program dibuka 2-3 bulan sekali, peminatnya banyak. Peserta bebas memilih untuk belajar penulisan skenario dari para guru, penulis skenario profesional yang sudah bekerja sama dengan Serunya Screenwriting, seperti penulis skenario Laskar Pelangi, Salman Aristo, penulis skenario Ada Apa dengan Cinta, Jujur Prananto, dan masih banyak lainnya.
"Semakin banyak karya film yang hanya dibuat oleh para senior di insan perfilman Indonesia. Tetapi, bagaimana] dengan generasi mudanya? Melalui sekolah yang kami dirikan, kami ingin mencetak generasi muda yang andal dalam menulis naskah film,” ungkap Pidi.
Lulusan Serunya Screenwriting telah menghasilkan penulis-penulis skenario untuk film maupun serial televisi seperti film Sang Kyai, Garuda di Dadaku 2, Malaikat Tanpa Sayap, Sang Pialang, Pengejar Angin, Laskar Pelangi The Series, Get Married The Series, dan masih banyak lagi.
Selain dalam bentuk kelas, Serunya Screenwriting juga bertindak sebagai agensi yang menyalurkan penulis skenario lulusannya ke industri (film, televisi, dan sebagainya).
Berkat Serunya Screenwriting, Pidi dikirim ke Perancis untuk mengeksplorasi berbagai hal yang berhubungan dengan skenario dari sekolah-sekolah, festival film, dan pelaku industri untuk diterapkan hasilnya di Indonesia. Pidi juga dinobatkan menjadi juara nasional International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Award tahun 2010 kategori screen.
Tips dan Quote
- Dari grup belajar jadi sekolah. Semua bisnis dimulai dari hal yang kecil tapi konsisten
- Cari revenue model (cara mendapatkan pemasukan) yang beragam. Pidi mendapatkan pemasukan bukan cuma dari uang sekolah, namun juga dari perannya sebagai agensi.