Saat ini Abraham Viktor adalah CEO Taralite, sebuah platform pembiayaan online yang memberikan beragam produk pinjaman biaya pendidikan, persalinan, renovasi rumah, kredit usaha, hingga umrah. Taralite juga mempersembahkan Wedtite yang secara khusus memberikan pinjaman bagi mereka yang ingin menyelenggarakan pernikahan.
Taralite adalah salah satu dari enam start up yang berhasil lulus dari ajang "Raising Giant : Celebrating Indonesian Startups" yang diselenggarakan Ciputra GEPI (Global Entrepreneurship Program Indonesia) Incubator. Dari ajang ini, Taralite mendapat suntikan pendanaan awal yang diamini Viktor akan digunakan untuk biaya marketing dan merekrut para talenta potensial.
Hasilnya cukup siginifikan, kini Taralite digawangi oleh para anak muda yang kreatif, selalu ingin melakukan terobosan, dan yang paling penting memiliki semangat yang sama untuk memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin tetap mewujudkan impian mereka ketika terkendala dengan aspek pendanaan.
Berkat Taralite, Abraham Viktor pun dinobatkan oleh Forbes Asia sebagai salah satu dari 30 anak muda berusia di bawah 30 tahun yang dianggap sangat berpotensi untuk berkembang di masa yang akan datang dan menjadi harapan bagi Asia.
"Alasan saya mendirikan Taralite terinspirasi pengalaman pribadi pada 2014 ketika taya kesulitan mencari dana untuk pernikahan."
Viktor menambahkan bahwa pada awalnya Taralite melalui Wedlite memang hanya melayani pinjaman untuk biaya pernikahan. Namun, belakangan, konsumen merasa skema pinjaman yang ditawarkan juga cocok untuk pembiayaan lainnya, seperti persalinan, kredit rumah, hingga biaya sekolah.
Intinya, Taralite ingin memayungi semua pola pinjaman keluarga, mulai dari menikah, melahirkan, hingga menyekolahkan anak-anak. Bahkan, untuk biaya ibadah umrah, Taralite pun menyanggupinya. Pelayanan paripurna yang sebenarnya lahir hanya dengan mendengarkan dengan baik masukan dari para konsumen.
Taralite mematok bunga pinjaman yang relatif lebih murah daripada perbankan pada umumnya. Hal inilah yang kemudian membuat konsumen lebih tertarik untuk menjadi nasabah Taralite daripada bank konvensional. Bunga yang dipatok Taralite hanya 0,99 persen. Bandingkan dengan bunga perbankan pada umumnya yang berkisar antara 2 hingga 3,5 persen.
Mengenai bunga yang relatif lebih murah, Viktor yang pernah bekerja sebagai investment banking analyst di Boston Consulting dan Nomura menjelaskan, "Di Wedlite, kami bekerja sama dengan lembaga multi-finance, yakni Batavia Prosperindo dan BFI. Kami memodifikasi layanan mereka dan menawarkannya kepada pelanggan kami. Dengan cara ini, kami bisa menawarkan layanan yang lebih baik dan lebih murah daripada pinjaman bank."
Viktor menambahkan bahwa pada awalnya Taralite melalui Wedlite memang hanya melayani pinjaman untuk biaya pernikahan. Namun, belakangan, konsumen merasa skema pinjaman yang ditawarkan juga cocok untuk pembiayaan lainnya, seperti persalinan, kredit rumah, hingga biaya sekolah.
Intinya, Taralite ingin memayungi semua pola pinjaman keluarga, mulai dari menikah, melahirkan, hingga menyekolahkan anak-anak. Bahkan, untuk biaya ibadah umrah, Taralite pun menyanggupinya. Pelayanan paripurna yang sebenarnya lahir hanya dengan mendengarkan dengan baik masukan dari para konsumen.
Taralite mematok bunga pinjaman yang relatif lebih murah daripada perbankan pada umumnya. Hal inilah yang kemudian membuat konsumen lebih tertarik untuk menjadi nasabah Taralite daripada bank konvensional. Bunga yang dipatok Taralite hanya 0,99 persen. Bandingkan dengan bunga perbankan pada umumnya yang berkisar antara 2 hingga 3,5 persen.
Mengenai bunga yang relatif lebih murah, Viktor yang pernah bekerja sebagai investment banking analyst di Boston Consulting dan Nomura menjelaskan, "Di Wedlite, kami bekerja sama dengan lembaga multi-finance, yakni Batavia Prosperindo dan BFI. Kami memodifikasi layanan mereka dan menawarkannya kepada pelanggan kami. Dengan cara ini, kami bisa menawarkan layanan yang lebih baik dan lebih murah daripada pinjaman bank."