Bentuk orbital ditentukan oleh bilangan kuantum azimut. Bilangan kuantum ini diperoleh dari suatu persamaan matematika yang mengandung trigonometri (sinus dan cosinus). Akibatnya, bentuk orbital ditentukan oleh bentuk trigonometri dalam ruang.
1. Orbital-s
Peluang
terbesar keberadaan elektron dalam atom Inti atom Orbital-s memiliki
bilangan kuantum azimut, l = 0 dan m= 0. Oleh karena nilai m
sesungguhnya suatu tetapan (tidak mengandung trigonometri) maka
orbital-s tidak memiliki orientasi dalam ruang sehingga orbital-s
ditetapkan berupa bola simetris di sekeliling inti. Permukaan bola
menyatakan peluang terbesar ditemukannya elektron dalam orbital-s.
Hal ini bukan berarti semua elektron dalam orbital-s berada di
permukaan bola, tetapi pada permukaan bola itu peluangnya tertinggi (
≈ 99,99%), sisanya bolehjadi tersebar di dalam bola, lihat Gambar
berikut.
Peluang
keberadaan elektron dalam atom. Peluang terbesar ( ≈ 99,99%)
berada pada permukaan bola.
2.
Orbital-p
Orbital-p
memiliki bilangan kuantum azimut, l = 1 dan m= 0, ±l. Oleh
karena itu, orbital-p memiliki tiga orientasi dalam ruang sesuai
dengan bilangan kuantum magnetiknya. Oleh karena nilai m sesungguhnya
mengandung sinus maka bentuk orbital-p menyerupai bentuk sinus dalam
ruang, seperti ditunjukkan pada Gambar berikut.
Kumpulan orbital p dengan berbagai orientasi.
Ketiga
orbital-p memiliki bentuk yang sama, tetapi berbeda dalam
orientasinya. Orbital-p x memiliki orientasi ruang pada sumbu-x,
orbital-p y memiliki orientasi pada sumbu-y, dan orbital-p z memiliki
orientasi pada sumbu-z. Makna dari bentuk orbital-p adalah peluang
terbesar ditemukannya elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu x,
y, dan z. Adapun pada bidang xy, xz, dan yz, peluangnya terkecil.
3. Orbital-d
Orbital-d
memiliki bilangan kuantum azimut l = 2 dan m = 0, ±1, ±2.
Akibatnya, terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang,
sesuai dengan jumlah bilangan kuantum magnetiknya. Orbital-d terdiri
atas orbital- dz2 , orbital- d xz , orbital- d
xy , orbital- d yz , dan orbital- d x2
- y2 (perhatikan Gambar 1.10).
Kumpulan
orbital d dengan berbagai orientasi.
Orbital
d xy , d xz , d yz , dan d x
2 − y 2 memiliki bentuk yang sama, tetapi orientasi
dalam ruang berbeda. Orientasi orbital-d xy berada dalam
bidang xy, demikian juga orientasi orbital-orbital lainnya sesuai
dengan tandanya. Orbital d x 2 − y 2 memiliki
orientasi pada sumbu x dan sumbu y. Adapun orbital d z 2
memiliki bentuk berbeda dari keempat orbital yang lain.
Orientasi
orbital ini berada pada sumbu z dan terdapat “donat” kecil pada
bidang-xy. Makna dari orbital-d adalah, pada daerah-daerah sesuai
tanda dalam orbital (xy, xz, yz, x 2 –y 2 , z
2 ) menunjukkan peluang terbesar ditemukannya elektron,
sedangkan pada simpul-simpul di luar bidang memiliki peluang paling
kecil. Bentuk orbital-f dan yang lebih tinggi dapat dihitung secara
matematika, tetapi sukar untuk digambarkan atau diungkapkan keboleh-
jadiannya sebagaimana orbital-s, p, dan d. Kesimpulan umum dari hasil
penyelesaian persamaan Schrodinger dapat dirangkum sebagai berikut.
Setiap
orbital dicirikan oleh tiga bilangan kuantum n, , dan m yang memiliki
ukuran, bentuk, dan orientasi tertentu dalam ruang kebolehjadian.
Elektron-elektron yang mengh
uni
orbital memiliki spin berlawanan sesuai temuan Stern-Gerlach.
Secara
lengkap, peluang keberadaan elektron dalam atom dapat Anda lihat pada
Tabel berikut.
Tabel
- Bilangan Kuantum dan Orbital Atom
Demikianlah materi Kimia tentang Bentuk Orbital pada Atom ini saya sampaikan, semoga bermanfaat.