Teori Evolusi Kimia tentang Asal Usul Kehidupan

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Teori Evolusi Kimia tentang Asal Usul Kehidupan. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali oleh terbentuknya senyawa-senyawa organik di atmosfer. Dengan adanya gasgas, seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) di atmosfer serta bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar, dapat terbentuk senyawa organik seperti asam amino. Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba). Melalui sup purba inilah kemungkinan kehidupan paling sederhana muncul.
Gambaran seniman terhadap bumi primitif
Gambaran seniman terhadap bumi primitif
Teori evolusi kimia ini diajukan oleh A.I. parin, seorang ahli biokimia Rusia dan .B.S. Haldane, seorang ahli genetika Inggris sekitar 1924. Akan tetapi, teori ini baru dapat dibuktikan oleh Stanley Miller, seorang peneliti Amerika, pada 1953. Melalui percobaannya, Miller membuat sebuah alat yang meniru keadaan awal bumi sebelum kehidupan terbentuk.

Teori Evolusi Kimia
(a) Susunan alat yang digunakan oleh Miller.
(b) Stanley Miller yang mencoba mengulang kembali penelitiannya.
Alat percobaan Miller tersusun atas tabung kaca yang dilengkapi dengan kran-kran untuk memasukkan bermacam-macam gas, seperti metan (CH4), uap air (H2O), hidrogen (H2), dan amonia (NH3). Mirip gas-gas yang terdapat di atmosfer bumi awal. Tabung tersebut dilengkapi dengan dua elektroda yang dihubungkan dengan listrik 75.000 volt untuk menghasilkan bunga api listrik sebagai pengganti halilintar.

Setelah beberapa hari, air penampungan dari rangkaian tabung kaca Miller berubah warna. Setelah dianalisis, perubahan warna air penampungan karena adanya asam amino dalam air. Seperti Anda ketahui, asam amino merupakan zat organik pembentuk protein. Hal ini membuktikan bahwa zat anorganik (materi tidak hidup) dapat membentuk setidaknya zat organik yang terdapat pada makhluk hidup. Pembentukan asam amino pada sup purba dapat menjadi langkah pertama dalam evolusi yang menghasilkan makhluk hidup.

Banyak penelitian lain yang mirip dilakukan setelah percobaan Miller dengan menggunakan sumber energi lain dan gas-gas yang berbeda. Semua percobaan mencoba membangun kembali keadaan awal bumi yang mungkin terjadi. Percobaan tersebut memperlihatkan bahwa pada keadaan seperti awal bumi, asam amino dapat terbentuk dan bersamasama membentuk molekul, seperti protein. Diperlukan langkah-langkah yang panjang dan rumit dari pembentukan molekul organik hingga membentuk satu sel makhluk hidup. Hal ini karena, satu sel paling sederhana pun mengandung sepuluh hingga ribuan makromolekul.