Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang
Tumbuhan Tak Berpembuluh. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Tumbuhan tidak berpembuluh merupakan tumbuhan yang tidak memiliki pembuluh
sehingga tidak memiliki jaringan yang berfungsi mengangkut zat makanan, air, dan
mineral. Pengangkutan tidak dilakukan oleh pembuluh, hanya melalui antarsel.
Umumnya tumbuhan ini dikenal dengan nama lumut, dikelompokkan ke dalam tiga
divisi, yaitu divisi lumut daun atau lumut sejati (Bryophyta), lumut hati
(Hepatophyta), dan lumut tanduk (Anthocerophyta).
Lumut memiliki dua macam fase pergiliran keturunan, yakni fase sporofit dan
fase gametofit. Pada fase sporofit dihasilkan spora haploid (aseksual),
sedangkan pada fase gametofit dihasilkan gamet jantan dan gamet betina
(seksual).
|
Pada siklus hidup lumut, fase gametofit lebih mendominasi. |
Lumut memiliki alat reproduksi berupa arkegonium (jamak: arkegonia) tempat
sel telur dibentuk, dan anteridium (jamak: anteridia) tempat sperma dibentuk.
Struktur arkegonia dan anteridia menjaga sel gamet tidak mengalami kekeringan.
Pada beberapa lumut, arkegonia dan anteridia berada di dalam tumbuhan yang sama
(monoecious). Pada beberapa spesies lainnya, arkegonia dan anteridia berada
pada individu yang berbeda (dioecious).
Pada semua lumut, sperma harus berenang untuk mencapai sel telur melalui
lapisan air. Sel sperma dapat mencapai lokasi sel telur karena adanya penarik
kimia. Lumut yang hidup di habitat kering harus menunggu jatuhnya hujan untuk
menyalurkan gamet jantan hingga terjadi proses reproduksi.
Bryophyta
Bryophyta belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas. Struktur
mirip akar pada Bryophyta disebut rhizoid. Rhizoid membawa air dan nutrisi ke
seluruh jaringan. Akan tetapi, rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk
mendistribusikan air dan nutrisi tersebut. Oleh karena itu, lumut dimasukkan ke
dalam jenis tumbuhan tak berpembuluh. Difusi air dan nutrisi pada lumut terjadi
secara lambat melalui jaringan di tubuh lumut yang saling berhubungan. Oleh
karena itu, ukuran tubuh mereka terbatas, hanya kurang dari 2 cm tingginya.
Contoh Bryophyta adalah Polytrichum sp. dan Sphagnum sp.
|
Bentuk Polytrichum pada dua fase yang berbeda. Bentuk fase (a) gametofit dan (b)
fase sporofit. |
Hepatophyta
Divisi Hepatophyta atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan,
tanah, atau dinding tua yang lembap. Tubuh lumut hati memiliki struktur mirip
akar, batang, dan daun. Siklus hidup lumut hati mirip dengan lumut daun.
Perkembangbiakan lumut hati dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara
seksual dengan membentuk anteridium dan arkegonium. Secara aseksual, lumut hati
melakukan reproduksi dengan sel yang strukturnya menyerupai mangkuk berisi
kumpulan tunas di permukaan gametofit. Struktur ini disebut gemma cup. Contoh
lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella.
|
(a) Anteridium, (b) Arkegonium, dan (c) Gemma cup. |
Anthocerophyta
Divisi Anthocerophyta memiliki struktur tubuh mirip tanduk sehingga
dinamakan lumut tanduk. Anthocerophyta hanya memiliki satu kloroplas di dalam
tiap selnya. Oleh karena itu, Anthocerophyta dianggap sebagai lumut primitif.
Siklus hidupnya menyerupai divisi Bryophyta dan Hepatophyta. Fase gametofitnya
lebih dominan dari sporofitnya. Contoh Anthocerophyta adalah Anthoceros sp.
|
Anthoceros sp. merupakan contoh
anggota divisi Anthocerophyta. |