Struktur Tubuh dan Ciri Ciri Virus

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Struktur Tubuh dan Ciri Ciri Virus. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Apakah virus dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda mati? Jika berada di luar sel hidup, virus tidak dapat bergerak, tumbuh atau bereproduksi sehingga di luar sel hidup virus dikelompokkan sebagai makhluk tak hidup. Sebaliknya, jika virus ada di dalam sel makhluk hidup lain, seperti tumbuhan, hewan, atau manusia, virus dapat tumbuh dan bereproduksi sehingga dikatakan bahwa virus adalah makhluk hidup. Oleh karena itu, virus dikategorikan sebagai peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk hidup.

Berikut adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh virus.
  1. Virus berukuran sangat kecil, berkisar 0,05micro meter–0,2micro meter (1micro meter = 1/1000  mm). Oleh karena itu, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
  2. Tubuh virus terdiri atas selubung dan bahan inti. Bahan inti berupa RNA (Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxiribonucleic acid).
  3. Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting bagi kehidupan.
  4. Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan hidup.
  5. Virus dapat dikristalkan layaknya benda mati.
Virus tersusun dari asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid.

Bentuk virus bermacam-macam, ada yang berbentuk batang, bola atau bulat, berbentuk peluru, dan beberapa berbentuk huruf T seperti pada virus bakteriofage. Perhatikan gambar berikut.

Disebut bakteriofage karena virus ini menyerang bakteri. Tubuh virus bakteriofage terdiri atas kapsid, kepala, isi, dan ekor, Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
  • Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus yang berfungsi memberi bentuk tubuh virus dan melindungi virus dari kondisi lingkungan sekitarnya.
  • Kepala virus berisi materi genetik (asam nukleat), yaitu DNA atau RNA.
  • Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel inang serta untuk memasukkan materi genetik virus ke dalam sel inang tersebut