Pewarisan Sifat Penyakit melalui Gonosom

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Pewarisan Sifat Penyakit melalui Gonosom. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Pewarisan Penyakit Turunan pada Gonosom - Selain melalui autosom, terdapat beberapa penyakit turunan yang diwariskan melalui gonosom (kromosom seks) sehingga penyakit tersebut terpaut seks. Beberapa penyakit tersebut, antara lain buta warna dan hemofilia.

Buta Warna

Buta warna merupakan penyakit turunan yang menyebabkan penderita tidak dapat membedakan warna-warna tertentu. Terdapat dua jenis buta warna, yakni buta warna parsial dan buta warna total. Pada buta warna parsial, penderita tidak dapat membedakan beberapa warna saja. Contohnya merah-hijau dan biru hijau. Adapun buta warna total, ia tidak bisa membedakan semua jenis warna.

Buta warna disebabkan oleh gen resesif buta warna (cb) yang terpaut pada kromosom X. Oleh karena itu, terdapat beberapa kombinasi genotipe yang dapat terjadi. Perhatikan tabel berikut.

Kemungkinan Genotipe dan Fenotipe Buta warna
Kemungkinan Genotipe dan Fenotipe Buta warna
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa pada laki-laki hanya terdapat dua kemungkinan, normal dan buta warna. Adapun pada wanita terdapat tiga kemungkinan, normal, normal carrier, atau buta warna. Jika laki-laki buta warna menikahi wanita normal, semua anaknya normal heterozigot. Akan tetapi, jika wanita buta warna menikahi laki-laki normal, semua anak laki-lakinya buta warna. Perhatikan diagram berikut.
diagram perkawinan buta warna

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kromosom X dari ibu sangat berpengaruh terhadap penentuan sifat buta warna anak laki-laki. Pada wanita pembawa sifat buta warna (carrier), sebenarnya sel-sel kerucut mata ada yang mengalami kelainan. Akan tetapi, walaupun jumlah selsel kerucut matanya tereduksi, jumlah sel-sel kerucut normal masih banyak dan cukup untuk menghasilkan penglihatan mata yang normal.

Hemofilia

Kelainan lain yang diwariskan melalui gonosom, di antaranya hemofilia. Kelainan ini menyebabkan tubuh tidak dapat membuat protein yang diperlukan dalam pembekuan darah. Penderita hemofilia dapat kehabisan darah dan meninggal dunia hanya karena luka kecil.

Selama beberapa generasi, kasus hemofilia terjadi pada keluarga kerajaan Inggris. Setelah para ilmuwan meneliti peta silsilah keluarga kerajaan, diketahui bahwa gen hemofilia diturunkan oleh Ratu Victoria yang memiliki genotipe heterozigot (carrier) hemofilia.