Objek Biologi - Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bio yang berarti
hidup dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian, biologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan. Objek dari
biologi adalah semua makhluk hidup, mulai dari tingkat atom, molekul, sel,
jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, sampai bioma.
Pada tingkat molekul, biologi mempelajari berbagai macam
struktur dan ciri molekul yang berperan dalam reaksi penyusunan dan
pembongkaran. Molekul molekul tersebut saling berhubungan dalam membentuk sel.
Sel bergabung menyusun jaringan dan beberapa jaringan menyusun organ. Sistem
organ bergabung menyusun tubuh makhluk hidup (individu).
Setiap individu saling berhubungan membentuk sekumpulan
individu sejenis yang disebut populasi. Sekumpulan populasi yang saling
berhubungan satu dengan yang lain akan membentuk komunitas. Komunitas dengan
lingkungan abiotik menyusun ekosistem. Gabungan berbagai ekosistem akan
membentuk bioma. Hubungan antarbioma di permukaan bumi akan membentuk
biosfer.
Keterangan:
-
Uniseluler ialah makhluk hidup bersel satu dan tidak dapat dilihat secara langsung. Kita dapat melihatnya dengan mikroskop. Fungsi kehidupan dilakukan oleh bagian-bagian penyusun sel itu sendiri.
-
Multiseluler ialah makhluk hidup bersel banyak, dapat dilihat secara langsung tanpa bantuan mikroskop, dan tubuhnya sudah mengalami pembagian tugas yang baik.
-
Eukariotik ialah makhluk hidup yang memiliki membran inti sel sehingga inti sel tidak bercampur dengan sitoplasma (cairan sel).
-
Prokariotik ialah makhluk hidup yang belum memiliki membran inti sel sehingga bahan-bahan inti sel bercampur dengan sitoplasma.
-
Heterotrof ialah makhluk hidup yang mengambil bahan organik dari makhluk hidup lain dan tidak dapat membentuk bahan organik sendiri.
-
Autotrof ialah makhluk hidup yang dapat menyediakan bahan organik sendiri melalui proses fotosintesis. Makhluk hidup ini dicirikan dengan adanya klorofil atau kemampuan menguraikan bahan-bahan kimia sebagai energi dalam pembentukan bahan organik.
Mulanya, biologi masih terbatas pada pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala-gejala alam. Selanjutnya, kegiatan tersebut bertambah dengan
cara memberikan dan menjelaskan berlangsungnya gejala-gejala alam tersebut yang
bersifat kualitatif. Dapat dikatakan, biologi masih bersifat kualitatif.
Misalnya, pengamatan yang dilakukan Aristoteles mengenai alam semesta.
Aristoteles mencatat bahwa tiap-tiap benda langit memiliki garis edar sendiri.
Namun, Aristoteles belum dapat menjawab pertanyaan, ”Mengapa benda-benda langit,
termasuk bumi, tidak jatuh?”
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
biologi berkembang menjadi simulatif dan kuantitatif, ibarat pohon yang rindang,
maka ranting dan cabangnya juga semakin banyak. Kini biologi memiliki
cabang-cabang ilmu yang semakin spesifik dengan objek kajian yang semakin
khusus. Dari ilmu mengenai tumbuhan, muncul cabang ilmu fisiologi tumbuhan,
morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan, dan sebagainya.