At-Tifasyi : Pelopor Ilmu Geologi

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang At-Tifasyi : Pelopor Ilmu Geologi . Semoga bermanfaat untuk dibaca.
At-Tifasyi merupakan seorang ilmuwan Arab yang sangat terkenal dalam bidang geologi. Ia adalah Syihabuddin Abu Abbas Ahmad bin 'Yusuf bin Ahmad ibin Abu Bakr bin Hamdun atau yang lebih dikenal dengan nama At-Tifasyi. Beliau dilahirkan di sebuah desa yang bernama Tifasyi, sebuah desa yang terletak dekat kota Qafshah sebelah barat Tunis, pada tahun 580 H / 1184 M. selama hidupnya, beliau gemar mengunjungi berbagai tempat dan wilayah. Perjalanannya berakhir di kota Kairo hingga akhirnya beliau meninggal pada tahun I 651H/1253 M. 

Beliau tergolong sebagai salah satu ilmuwan dan pengagas pertama ilmu geologi. At-Tifasyi sendiri telah menetapkan dasar-dasar dari ilmu geologi, terutama dalam studi dan penelitian yang berhubungan dengan barang-barang tambang dan batu-batuan (mineralogi).

Ia juga menguasai ilmu geografi, sering melakukan pemgamatan terhadap kea­daan udara dan angkasa. Di samping itu, beliau juga menguasai ilmu kedokteran serta mengarang buku da­lam bidang itu.



At-Tifasyi adalah orang yang pertama kali me­ngarang sebuah buku ten­tang ilmu mineralogi de­ngan benar. Metode penulisannya dianggap sebagai dasar dari penulisan ilmiah yang masih berlaku pada zaman modem ini. Ia mengadakan penelitian tentang dasar-dasar ilmu mineralogi, mempelajarinya, lalu menulis buku-buku tentang barang tambang dan batu-batuan dengan menjelaskan sebab-sebab dari keberadaannya secara alami. Namun, prestasinya yang jauh lebih hebat lagi adalah keberhasilannya membuat teori khusus yang berhubungan dengan dasar-dasar barang kelas menengah teorinya ini masih sesuai dengan teori modern yang dipakai saat ini.

Beliau juga merupakan orang yang pertama kali mengajukan gagasan mengenai fenomena-fenomena penting dalam ilmu mineralogi, seperti pembelahan dan kekembaran (terjadinya kristalisasi dari dua logam yang sama atau lebih) - namun dia menggunakan istilah-isilah khusus yang berbeda dengan istilah-istilah yang kita gunakan pada masa kini. At-Tifasyi juga berhasil mempelopori penggunaan tes pembakaran untuk mengecek kemurnian logam atau batu mulia.

Karya-karyanya dalam bidang geologi adalah Kitab Azhar Al-Afkar Fi Jawahir Al-Ahjar, artikel Al-Ahjar Wa Manafi’uha, artikel Al-Ahjar Allati Fi Khazain Al-Muluk Wa Ar-Ru'asa. Ada juga kitab Azhar Al-Afkar Fi Jawahir Al-Ahjar yang merupakan ensiklopedia besar dalam ilmu geologi dan mineralogi. Buku ini dibagi menjadi beberapa bab dan tiap-tiap bab membahas tentang salah satu jenis logam atau batu mulia. Buku ini selesai ditulis pada tahun 640 H (1242 M) dan pernah diterjemahkan beberapa kali ke dalam bahasa Latin, sebagaimana pula pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Inggris, dan Jerman.

Tokoh-tokoh sejarawan Eropa yang jujur menegaskan bahwa buku ini merupakan buku yang paling besar pengaruhnya bagi munculnya ilmu mineralogi (pertambangan) modern di Eropa. Ilmu mineralogi sendiri kemudian dikembangkan lebih jauh pada Abad pertengahan di bawah kepemimpinan seorang ahli fisika asal Jerman, Georgius Agricola (1494- 1555). Mereka juga menegaskan bahwa sebagian ilmuwan Eropa banyak yang menyadur pembahasan At-Tifasyi dan teori-teorinya, kemudian mengklaimnya sebagai hasil pemikirannya sendiri tanpa menunjukkan si pemilik pemikiran yang sebenarnya.

Karyanya dalam bidang kedokteran adalah Al-Munkidz Min At-Tahlukati Fi Dafi Madhar As-Sama’im Al-Muhlikah. Buku ini berisi tentang manfaat medis dari logam dan batu mulia sebagai sarana untuk menyembuhkan orang yang keracunan makanan. Karyanya di bidang pemantauan udara dan ilmu astronomi diberi judul Thall Al-Ashar Ala Al-Jilnar Fi An-Nar Wa Jami’u Ma Yahduts Baina As-Sama’i Wa Al-Ardhi Min Al-Atsar. Buku ini merupakan ensiklopedia uni­versal dan banyak dikenal dalam ilmu pemantauan udara (meteorologi).

Di dalam buku ini, At-Tifasyi menjelaskan mengenai karakteristik dari empat musim, keadaan awan, curah hujan, petir, kilat, perputaran angin, angin topan, dan pelangi, serta berbagai fenomena cuaca lainnya yang terjadi di udara. Selain itu, dia juga menjelaskan tentang fenomena-fenomena astronomis, seperti terjadinya gerhana matahari dan bulan, serta terjadinya fenomena- fenomena geologis seperti gempa bumi, minyak tanah, api, dan lain sebagainya.