Struktur Tubuh dan Sistem Reproduksi Jamur

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Struktur Tubuh dan Sistem Reproduksi Jamur. Semoga bermanfaat untuk dibaca.

Struktur Tubuh Fungi/Jamur

Anggota kingdom Fungi terdiri atas organisme uniseluler dan multiseluler. Jamur yang terdiri atas banyak sel (multiseluler) diklasifikasikan berdasarkan sporanya dan bentuk tubuh setelah dewasa. Spora jamur mempunyai sifat dapat membentuk filamen multiseluler yang disebut dengan hifa. Sel jamur mempunyai dinding sel yang tersusun atas karbohidrat dan protein, disebut kitin.

Sebagian besar jamur mempunyai bentuk berupa filamen, sedangkan jamur yang sering kita lihat berbentuk tubuh buah jamur. Tubuh buah merupakan struktur reproduksi jamur yang bersifat sementara. Struktur ini berasal dari bagian utama tubuh jamur, yaitu miselium. Miselium terbentuk dari kumpulan hifa (jamak: hyphae), struktur jamur berupa lembaranlembaran halus serupa benang.

Pada beberapa spesies, hifa memiliki sel memanjang dengan sejumlah nukleus yang dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh septa (tunggal: septum). Namun, terdapat sebagian jamur yang tidak memilikinya. Setiap septa memiliki satu atau banyak pori. Pori-pori yang terdapat pada septa memungkinkan sitoplasma bergerak dari sel satu ke sel lainnya untuk mendistribusikan nutrisi. Perhatikan gambar berikut.
Hifa pada jamur. Sebagian jamur, tidak memiliki septa (sekat-sekat) pada hifanya.
Hifa pada jamur. Sebagian jamur, tidak memiliki septa (sekat-sekat) pada hifanya.
Jamur tidak mempunyai kemampuan untuk bergerak. Namun, spora jamur banyak terdapat di udara dan dapat tumbuh dengan cepat di lingkungan yang menguntungkan, seperti pada roti yang lembap, batang yang membusuk, ataupun di tanah.

Seperti halnya hewan, jamur merupakan organisme heterotrof. Jamur bertahan hidup dengan menyerap nutrisi dari lingkungan atau tubuh hewan yang telah mati. Jamur lainnya mendapat nutrisi dari organisme yang masih hidup dan merupakan parasit penyebab penyakit. Ada pula jenis jamur yang melakukan simbiosis mutualisme dengan organisme lain, termasuk Lichenes dan mikoriza.

Reproduksi Jamu

Cara reproduksi jamur sangat bervariasi, secara seksual maupun secara aseksual. Ketika bereproduksi secara aseksual, miselium terbagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil yang nantinya tumbuh menjadi individu baru. Banyak spesies jamur yang melakukan reproduksi aseksual dan seksual menggunakan spora. Spora dibentuk di bagian atas miselium. Struktur ini memungkinkan spora menyebar dengan mudah, baik melalui angin atau perantara makhluk hidup lain. Terdapat juga jamur yang dapat menyemburkan sporanya meski oleh sentuhan air hujan, yaitu Gaestrum triple.
Cara jamur bereproduksi, contohnya pada Gaestrum triple.
Cara jamur bereproduksi, contohnya pada Gaestrum triple.
 (a) Semburan spora pada jamur Gaestrum triple dapat terjadi oleh sentuhan air hujan.
(b) Spora yang dihasilkan oleh Gaestrum triple.
Tubuh jamur biasanya mengandung inti sel yang haploid. Pembelahan mitosis dari sel jamur yang haploid membentuk spora aseksual. Jika mencapai tempat yang menguntungkan, spora aseksual akan memulai pembelahan mitosis. Pembelahan ini menghasilkan miselium haploid baru yang secara genetis sama dengan induknya.

Adapun pembentukan spora seksual dimulai ketika dua inti haploid melakukan fusi dan menghasilkan zigot yang diploid. Zigot kemudian melakukan pembelahan miosis dan membentuk spora seksual yang haploid. Spora kemudian menyebar, berkecambah, dan membelah secara meiosis membentuk miselium haploid yang baru. Berikutnya: Klasifikasi Jamur dan Peranan Jamur dalam Kehidupan Sehari-hari