Sifat Dasar DNA

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Sifat Dasar DNA. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Kromosom yang kita kenal, sesungguhnya adalah rantai DNA (dioxiribo nucleic acid = asam dioksiribo nukleat) yang pada organisme tingkat tinggi (tumbuhan dan hewan) diselubungi oleh suatu jenis protein yang disebut histon. DNA merupakan bahan genetik yang menyimpan informasi genetik (sifat menurun ke generasi berikutnya) dan dapat dipindahkan. Avery pada tahun 1941 mampu mengubah bakteri Pneumococcus yang tidak beracun menjadi bakteri yang menghasilkan toksin (racun) dengan cara menambah ekstrak DNA bakteri beracun. Hal tersebut membuktikan bahwa DNA bakteri yang beracun tersebut dapat dipindahkan (ditransformasikan) sifat-sifatnya kepada DNA bakteri generasi baru. Dengan demikian disimpulkan bahwa bahan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sifat individu bakteri tersebut adalah DNA.

DNA mengandung dua basa yaitu purin dan pirimidin. Basa purin terdiri dari adenin [A] dan guanin [G], sedangkan basa pirimidin terdiri dari citosin [C] dan timin [T]. DNA merupakan rangkaian basa-basa purin dan pirimidin yang sangat panjang. Secara skematis dapat digambarkan seperti berikut : 

purin dan pirimidin


Dioksiribo nukleat (dR) yang berdampingan diikat oleh fosfoester (P) pada atom C 3-5 (anti paralel) dan basa purin maupun pirimidin pada C pertama. DNA di dalam sel mikroorganisme terdapat sebagai benang ganda yang terpilin dalam konfigurasi heliks (lihat gambar). Sintesis DNA yang akan diteruskan ke sel keturunan menyediakan mekanisme untuk pembuatan salinan yang tepat melalui penggunaan basa komplementer. Dalam heliks ganda, setiap adenin pada benang I berpasangan dengan timin sebagai komplementernya pada benang II, sedangkan guanin dengan sitosin. Rumus bangun dari purin, pirimidin, dioksiRibonukleat, adenin, timin, citosin, dan guanin seperti berikut ini :

Rumus bangun dari purin, pirimidin, dioksiRibonukleat, adenin, timin, citosin, dan guanin

Pengaturan urutan dan baanyaknya basa-basa nukleutida inilah yang membawa informasi genetik dalam sel. Setiap jenis mikroorganisme mempunyai urutan dan jumlah basa nukleotida yang dapat sangat berbeda, tetapi setiap jenis mikroorganisme akan menurunkan generasinya dengan urutan dan banyaknya basa-basa nukleotida yang sama.  

Sifat Dasar DNA


Apabila benang I (b1) direplikasi, maka dihasilkan benang tunggal (b2a) yang identik dengan benang II (b2), dan sebaliknya apabila benang II (b2) direplikasi maka akan dihasilkan benang tunggal (b1a) yang identik benang I (b1). Hasil akhir merupakan dua benang heliks yang masing-masing mengandung satu benang pencetak asli dan satu benang baru. Arah replikasi DNA hanya paada C5 ke C3 sehingga hanya satu benang yang dapat direplikasi secara utuh dan benang antiparalelnya direplikasi sepotong-sepotong kemudian disambung oleh ensim DNA-ligase