Eudoxus adalah anak Arsghnes. Ia lahir di Cnidus, Asia kecil (sekarang Turki) pada 408 SM. Kemudian, ia pergi ke Tarentum, Italia, untuk belajar pada Archytas, seorang pengikut Pythagoras (pythagorean). Selain mempelajari teori angka dan musik, ia juga tertarik terhadap problem menggandakan kubus (problem klasik yang "menyihir” Archytas).
Karena merasa bosan menetap di suatu tempat, Eudoxus pergi ke Sisilia. Di sana, ia belajar mengenai obat-obatan pada Philiston. Selanjutnya, ia bersama dengan Theomedon pergi ke Athena. Selama 2 bulan di Athena, Eudoxus mengikuti kuliah Plato dan filsuf-filsuf lain di Akademi Plato secara teratur.
Eudoxus menciptakan teori tentang planet yang sangat terkenal dan diterbitkan dalam buku On Velocities. Sayangnya, saat ini, buku tersebut tidak diketahui rimbanya. Selain itu, ia juga masih merasakan pengaruh Para Pendekar Matematika dari Yunani hingga Persia
Dengan Pythagoras yang masih “kental” melalui gurunya, Archytas. Maka, tidaklah mengherankan jika ia mengembangkan sistem yang didasarkan pada silinder mengikuti Pythagoras. Ia mengatakan bahwa silinder merupakan bentuk yang paling sempurna.
Eudoxus juga mengembangkan teori proporsi. Pada saat itu, ia telah membuat definisi tentang perkiraan panjang suatu bilangan irasional dengan metode perkalian silang (cross multiplying,) dan metode tersebut masih dipakai hingga sekarang. Sementara itu, banyak pengamat percaya bahwa Plato mendapatkan inspirasi tentang gerakan planet dari Eudoxus. Akhirnya, pada tahun 355 SM, Eudoxus meninggal dunia.