Cilik Riwut : Pejuang dari Kalimantan Tengah

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Cilik Riwut : Pejuang dari Kalimantan Tengah. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Ia pejuang tangguh dari Kalimantan. Di manapun juga ia berada, ia senantiasa berjuang bagi bangsa dan juga daerah asalnya. Begitu pula dengan ber­bagai kegiatan dan tindakannya senantiasa dilakukan­nya demi kemajuan bangsa dan daerahnya, la adalah Cilik Riwut.

Cilik Riwut dilahirkan di Kasongan, Kalimantan Tengah, pada tanggal 2 Februari 1918. Sekalipun ia lebih banyak berada di Pulau Jawa, namun Cilik Riwut selalu berjuang demi bangsa dan juga daerahnya. Untuk memajukan masyarakat daerahnya, ia pernah membentuk organisasi Pakat Dayak dan juga menjadi pemimpin redaksi majalah Suara Rakyat yartg didiri­kan kaum muda Dayak di tanah perantauan.

Cilik Riwut juga berkiprah dalam dunia militer Indone­sia. Ia bergabung da­lam TKR Jawatan Penerbangan - cikal bakal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) - dan berpangkat Mayor ketika Indonesia merdeka. Cilik Riwut berusaha menggerakkan per­lawanan terhadap Belanda di Kalimantan dan juga membentuk kekuatan bersenjata guna melawan Belanda dengan siasat perang gerilya. Cilik Riwut tercatat pernah pula men­dirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Kalimantan ketika Belanda melakukan agresinya.


Nama Cilik Riwut tidak bisa dilepaskan dari peristiwa penerjunan pasukan TNI di Kotawaringin, Kalimantan Tengah sebelah selatan, pada tanggal 17 Oktober 1947. Ketika itu ia ditunjuk sebagai ahli siasat sekaligus penunjuk jalan bagi para penerjun.

Cilik Riwut pernah pula ditunjuk menjadi Guber­nur Kalimantan Tengah setelah pemerintah kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Sebagai gubernur dalam 2 masa periode (1957 -1966), Cilik Riwut berhasil membangun Kalimantan Tengah pada umumnya dan kota Palangkaraya pada khususnya.

Kiprah perjuangan Cilik Riwut setelah Indonesia merdeka terus berlanjut, Ia pernah ditunjuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan juga anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Cilik Riwut wafat tepat ketika Indonesia meraya­kan ulang tahun kemerdekaannya ke-42, 17 Agustus 1987, di Palangkaraya. Meskipun pangkat terakhir militernya Kolonel, namun karena jasa dan pengabdi­annya yang luar biasa bagi TNI AU, ia dianugerahi pangkat Marsekal Pertama Kehormatan. Pemerintah Indonesia juga mengangkat Cilik Riwut sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998.