Cher Wang : Membangun Kesuksesan Sendiri Dengan Smartphone HTC

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Cher Wang : Membangun Kesuksesan Sendiri Dengan Smartphone HTC. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Perempuan kelahiran 14 September 1958 ini adalah seorang pengusaha sukses dari Taiwan. Majalah Forbes menobatkan ibu dua anak ini sebagai perempuan terkaya di Taiwan, dengan total kekayaan mencapai US$6,8 miliar pada tahun 2011 lalu. Tidak hanya itu, dia juga terpilih sebagai salah satu inovator dan eksekutif muda yang layak dipantau di Asia pada tahun 2005.

Wang menghabiskan pendidikan tingkat menengahnya di Oakland, California. Kemudian, Wang menyandang gelar master di bidang ekonomi dari University of California, Berkeley, pada tahun 1981. Wang sering dibawa ayahnya mengunjungi salah satu rumah sakit setempat yang mendapat bantuan dana darinya ketika masih kanak-kanak. Kemudian, Wang dikirim ayahnya untuk meneruskan pendidikan ke luar negeri bersama kedua saudaranya.

Ayah Wang yang bernama Wang Yung Ching adalah orang terkaya kedua di Taiwan. Ayahnya dikenal sebagai orang yang sukses dalam mendirikan perusahaan plastik dan petrokimia Formosa Plastics Group. Wang Yung Ching meninggal pada tahun 2008. Meskipun ayahnya termasuk orang terkaya, Wang bukanlah sosok perempuan yang manja dan memilih untuk menikmati semua yang diperoleh orangtuanya.

Wang jauh dari kesan menghambur-hamburkan uang keluarganya. Sebaliknya, ia berusaha membangun kesuksesan dengan tangannya sendiri dan dikenal sebagai sosok yang tangguh, yang mewarisi bakat bisnis ayahnya. Wang bahkan lebih memilih bekeija dengan orang lain setelah menamatkan pendidikannya sebelum ia mendirikan bisnisnya yang fenomenal. Tak heran bila Wang diasumsikan menyerupai ayahnya yang dijuluki sebagai ‘raja operasi bisnis’, sebagian karena bakatnya dalam melihat peluang. Wang tidak ingin terbawa nama kesuksesan ayahnya. Oleh karena itu, ia bertekad untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan keluarganya.


Wang memainkan peran penting di industri ponsel lewat vendor HTC. Wang bersama suaminya, Wen-chi Chen mendirikan HTC Corporation dan VIA Technologies. Wang mendapatkan ide untuk mendirikan HTC pada tahun 1982 ketika bekeija di perusahaan pembuat komputer, First International Computer (FIC). Ia mulai bertanya pada dirinya, seperti apa jadinya jika perangkat yang canggih tidak berat.

Pikiran ini muncul ketika Wang mengangkat komputer yang akan dijualnya. Hal inilah yang menginspirasi dalam bisnis yang akan digelutinya setelah itu. HTC yang didirikan Wang pada awalnya memproduksi komputer notebook pada tahun 2007. Namun, ia harus membuat pilihan begitu menjumpai ketatnya persaingan di bidang tersebut. Ia beserta mitranya dihadapkan pada dua pilihan, yaitu fokus pada notebook atau menggeser haluan ke perangkat genggam. HTC kemudian mengalihkan lintasan menjadi produsen handset yang mengkhususkan diri pada smartphone.

Tadinya HTC menggunakan sistem operasi Windows Mobile untuk ponsel mereka, dan berkat teknologi Android mereka lantas menjadi pionir sehingga namanya kian menonjol. HTC menjadi telepon seluler pertama yang menggunakan Android di pasaran pada tahun 2008. HTC mengukuhkan diri sebagai vendor terkemuka hingga membangun telepon bermerek Google sendiri, Nexus One. karena mereka adalah vendor pertama yang memproduksi handset berbasis sistem operasi yang didukung Google. Satu hal yang sangat membantu Wang sukses dalam bisnis teknologi informasi adalah pengalaman dan wawasannya yang luas tentang tren teknologi dan kewirausahaan.

Pada awalnya, HTC hanya merancang dan memproduksi sebuah produk untuk perusahaan lain yang ingin menjual merek mereka sendiri. Tetapi kemudian, HTC terus berbenah hingga berhasil menjual produk dengan mereknya sendiri. Tidak hanya itu, HTC juga menjadi salah satu anggota kelompok produsen perangkat telepon genggam dan operator seluler yang berusaha memajukan platform perangkat bergerak Android. Nama kelompok ini adalah Open Handset Alliance.

Selang beberapa tahun sejak pendiriannya, HTC Corporation kini telah menjelma menjadi perusahaan multinasional dan menjadi raja produk telekomunikasi. Tidak hanya menjadi raja di negerinya sendiri, Taiwan. HTC sudah menguasai pasar dunia. Pada tahun 2009, perusahaan ini telah mempekerjakan sebanyak 5.569 orang. Jumlah ini tentunya sudah naik sekarang, karena HTC terus melakukan ekspansinya di sejumlah negara. Pada beberapa waktu yang lalu, Wang mengatakan akan merambah dan mengeksplorasi pasar Indonesia. HTC terus berjaya meskipun sekarang jumlah persaingan bisnis ponsel pintar dan tablet semakin keras di dunia.

Berkat usahanya, Wang kemudian dikenal sebagai salah satu perempuan yang berkuasa dalam industri teknologi. Atas prestasinya juga ia kemudian dipilih menjadi anggota Dewan Penasihat Bisnis APEC (ABAC). Sebagaimana diketahui, industri teknologi biasanya digandrungi oleh kaum adam dan masih jarang dilakoni seorang perempuan. Namun, Wang yakin dia bisa menjalankan usaha teknologinya dengan baik, meskipun bidangnya waktu kuliah bukan teknologi.

Tak heran, Cher Wang mendapatkan penghargaan 46 on Forbes List of The Most Powerful Women In Tech 2003, 56 on Forbes list of The World’s 100 Most Powerful Women. Tidak hanya itu, pada tahun 2011, Wang pernah dinobatkan oleh Forbes sebagai wanita terkaya di Taiwan dengan total jumlah kekayaan mencapai USD8,8 miliar.

Selain dikenal kaya raya, Wang juga dikenal sebagai pengusaha yang memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain. Wang tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk membantu pengembangan pendidikan di Barat Daya Cina, yaitu Guizhou Forerunner College. Wang menyumbangkan USD 28.100.000 untuk lembaga pendidikan tersebut pada tahun 2011. Melalui lembaga ini, Wang ingin membantu keluarga miskin agar memperoleh pendidikan gratis dan murah selama 3 tahun. Ini adalah proyek sosial pertama Wang untuk perguruan tinggi, dan jika ini berhasil, Wang beijanji akan menambah lagi. Tahun berikutnya, Wang juga menyumbangkan 6.000 HTC Flyer tablet PC untuk 60 sekolah tinggi di Taipei.

Tidak hanya di negerinya sendiri, Wang juga memajukan almamaternya dulu. Ia menyumbang untuk University of California, Berkeley, termasuk menyediakan dana untuk program kerja sama antara University of California Berkeley dengan Universitas Tsinghua, Beijing. Ia juga membantu pendanaan sebuah lembaga yang bertujuan untuk penghargaan kepada para peneliti yang mempunyai kontribusi dalam bidang fisika.