Asep Sunandar Sunarya merupakan seorang dalang wayang golek yang dikenal sebagai pendobrak jagat wayang golek di Indonesia. Ia menciptakan si Cepot, tokoh wayang dengan muka merah menyala dengan satu gigi, yang rahang bawahnya bisa digerak-gerakkan jika berbicara. Selain si Cepot, karakter wayang lainnya ia buat sedemikian rupa supaya bisa melakukan hal-hal yang unik, misalnya buta (raksasa) yang kepalanya bisa terbelah atau bisa menggendong wayang anak kecil. Kreatifitas dan inovasinya banyak dipuji sekaligus dikritik. Namun ia mampu membawa seni wayang golek dan juga tokoh si Cepot menjadi sangat populer.
Asep Sunandar lahir pada 3 September 1955 di Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung. Nama kecilnya Sukana, anak ketujuh dari tiga belas bersaudara, anak seorang dalang terkenal pada masa itu, Abah Sunarya.
Minatnya terhadap wayang golek sudah tumbuh sejak kecil. Sejak remaja ia sudah berambisi menjadi dalang. Maka sejak tamat SMP ia mengikuti pendidikan dalang di RRI Bandung. Meski ayahnya seorang dalang legendaris di kampungnya, ia memilih belajar juga pada Cecep Supriadi di Karawang.
Namanya semakin terkenal sejak menjadi juara dalang pinilih I Jawa Barat pada tahun 1978 dan 1982. Pada tahun 1985 ia meraih juara umum dalang tingkat Jawa Barat dan meraih Bokor Kencana.
Pengakuan terhadapnya tidak hanya datang dari Jawa Barat dan Indonesa, tetapi juga dari luar negeri. Ia pernah menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnete di Charleville Prancis. Tempat padepokannya, Padepokan Giri harja, pada tahun 1987 diresmikan menjadi Pusat Belajar Seni Pedalangan oleh Menteri Penerangan pada waktu itu.
Tidak seperti dalang-dalang sebelumnya, Asep Sunandar tidak hanya mendalang di tempat-tempat khusus, ia pun mensosialisasikan wayang golek yang inovatif ke kampus-kampus, hotel, serta televisi. Usahanya membuahkan hasil, wayang golek menjadi lebih populer di berbagai tempat. Penampilannya sangat disukai baik oleh anak muda maupun orang tua sehingga popularitas Asep Sunandar makin naik. Ia pun tidak hanya diundang di dalam negeri, tetapi juga pernah melanglang buana ke berbagai negara.
Pada 31 Maret 2014, Asep Sunandar meninggal dunia di RS Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Beliau meninggal akibat serangan jantung yang dideritanya.
Referensi: