Hukum Pewarisan Sifat

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Hukum Pewarisan Sifat. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Penjelasan Tentang Pewarisan Sifat - Selama ribuan tahun, manusia telah melakukan seleksi terhadap tumbuhan dan hewan. Seleksi tersebut dilakukan dengan mengawinkan tumbuhan atau hewan unggul untuk mendapatkan keturunan dengan sifat yang diinginkan manusia. Selama waktu tersebut, manusia memahami pewarisan sifat hanya sebatas percampuran sifat antara induk jantan dan induk betina yang diwariskan kepada keturunannya. Pada beberapa kasus hal tersebut benar. Umumnya, penampakan diri Anda sedikit mirip dengan ayah dan ibu Anda sendiri. Namun, manusia akan bingung jika mengawinkan dua bunga ungu dan menghasilkan semua keturunan bunga warna putih.

Pada 1857, Gregor ohann Mendel ( 1822–1884), seorang biarawan yang berasal dari Austria, mulai mengadakan penelitian tentang pola pewarisan sifat pada tanaman ercis (Pisum sativum). Pada 1866, Mendel menyampaikan hasil penelitiannya kepada kalangan ilmuwan. Ia menemukan bahwa semua ciri makhluk hidup diturunkan berpasangan (gen sealel). Ia juga menemukan bahwa biasanya hanya satu ciri dari pasangan tersebut yang menjadi sifat yang tampak (gen dominan). Saat itu, Mendel belum mengetahui DNA dan kromosom dalam sel serta menyebut gen-gen yang bertanggung jawab terhadap suatu ciri makhluk hidup sebagai unit hereditas. Dua hal yang dikemukakan Mendel merupakan dasar bagi genetika, ilmu tentang pewarisan sifat makhluk hidup. Akan tetapi, entah karena tidak dipahami atau tidak disetujui, saat itu penelitian Mendel terabaikan.
Gregor Mendel
Gregor Mendel "bapak" Genetika
Kerja keras Mendel baru ditemukan kembali 35 tahun kemudian, ketika Hugo de ries dan Belanda dan Carl Correns dari Jerman menghasilkan kesimpulan yang sama dengan Mendel pada penelitian mereka. Mereka menemukan hasil penelitan Mendel pada tahun 1900 ketika mempersiapkan publikasi hasil penelitiannya. Oleh sebab itu, Mendel dinobatkan sebagai ''Bapak Genetika''.

Percobaan Mandel

Mendel melakukan penelitian tentang pewarisan sifat pada tanaman ercis. Penggunaan tanaman tersebut merupakan pilihan tepat. Oleh karena tanaman ercis memiliki kriteria yang menguntungkan, yaitu berumur pendek, dapat melakukan penyerbukan sendiri, dan memiliki banyak ciri yang dapat diamati. Selengkapnya tentang Percobaan Mandel ...

Kromosom dan Meiosis pada Pewarisan Sifat

Pada 1902, seorang sarjana Amerika, alter Sutton dan seorang ahli biologi Jerman, Theodor Boveri secara terpisah menemukan hubungan antara pembelahan meiosis dan pola pewarisan sifat Mendel. Mereka mengamati bahwa kromosom pada pembelahan meiosis memiliki perilaku yang mirip dengan perilaku gen-gen yang dijelaskan Mendel. Selengkapnya tentang Kromoson dan Meiosis pada Pewarisan Sifat ...

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Meskipun hukum Mendel merupakan dasar dari perwarisan sifat, penelitian lebih lanjut menemukan bahwa banyak gen yang tidak sesuai hukum Mendel. Jika perbandingan dengan fenotipe F2 hasil persilangan monohibrid dan dihibrid berdasarkan hukum Mendel adalah 3:1 dan 9:3:3:1, penelitian lain menghasilkan perbandingan F2 yang berbeda. Misalnya, 9:3:4, 12:3:1, dan 9:7. Selengkapnya Tentang Penyimpangan Semu Hukum Mandel ...