Protagoras lahir di kota Abdera, di daerah Thrake, sekitar tahun 485 SM. Ia kerap kali datang ke Athena dan di sana ia termasuk orang yang diperhitungkan di kalangan sekitar Perikles. Atas permintaan Perikles, ia mengambil bagian dalam mendirikan kota perantauan, Thurioi, di Italia Selatan pada tahun 444 SM. Ia juga diminta untuk mengarang undang-undang dasar untuk wilayah baru tersebut.
Menurut pengakuan Diogenes Laertios, pada akhir hidupnya, Protagoras didakwa di Athena atas tuduhan kedurhakaan (asebia) dan bukunya tentang agama dibakar di depan publik. Selanjutnya, Protagoras melarikan diri ke Sisilia, namun akhirnya tewas dalam perjalanan karena perahu yang ia tumpangi tenggelam. Akan tetapi, karena kesaksian Diogenes Laertios ini tidak dapat dicocokkan dengan data-data lain, kebanyakan sejarawan modern meragukan kebenarannya.
Dikenal sebagai sofis pertama, Protagoras sangat terkenal dengan pernyataannya, "Manusia adalah ukuran dari segala sesuatu.” Manusia adalah ukuran kebenaran dan kebenaran itu bersifat pribadi. Sehingga, tidak akan ada ukuran yang absolut dalam etika, metafisika, maupun agama. Bahkan, teori matematika juga dianggap tidak mempunyai kebenaran yang absolut.
Protagoras adalah salah seorang yang paling awal mengemukakan pandangan relativisme, dan menurut beberapa catatan, ia disiksa karena keyakinannya itu. Sebagian besar catatan tentang Protagoras banyak diketahui dari tulisan Plato, terutama yang berjudul Protagoras.