Deliar Noer

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Deliar Noer. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Deliar Noer (1926-2008) adalah serang ilmuwan politik, pemikir, peneliti dan penulis buku yang sangat produktif terutama mengenai Islam dan politik. Beberapa hasil karyanya yang terkenal antara lain;  Mohammad Hatta : Biografi Politik dan The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-1942 yang merupakan disertasinya di Cornell University dan telah menjadi klasik. Menjelang usianya yang ke-70 ia menulis buku otobiografinya berjudul Aku Bagian Umat, Aku Bagian Bangsa setebal lebih dari 1000 halaman.

Pria Minang ini dilahirkan di Medan pada 9 Februari 1926. Setelah lulus dari sekolah menengah ia melanjutkan ke Universitas Nasional. Ketika menjadi mahasiswa ia aktif di HMI bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum. Setelah menyelesaikan sarjana muda ia melanjutkan ke Cornell University di Amerika. Disana ia menyelesaikan studinya dan menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar doktor dalam Ilmu Politik.

Deliar Noer merupakan seorang ilmuwan yang konsisten dan jujur dalam mengemukakan pandangannya secara ilmiah. Akibatnya ia pernah dilarang mengajar di Universitas Sumatra Utara karena dituduh sebagai antek Amerika dan dekat dengan Bung Hatta yang waktu itu sudah berhenti sebagai wakil presiden dan dianggap berseberangan dengan Presiden Soekarno. Kira-kira sepuluh tahun kemudian, setelah menjabat sebagai rektor IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) selama lebih dari 7 tahun iapun dipecat ketika hendak membacakan pidato pengukuhannya sebagai guru besar pada Juni 1974. Barangkali karena naskah pidatonya, yang berjudul “Partisipasi dalam Pembangunan” dinilai oleh pemerintah terlalu keras.

Ketika dilarang mengajar di seluruh Indonesia, Deliar menerima tawaran untuk menjadi peneliti di ANU (Australian National University), Canberra. Pada tahun berikutnya ia menjadi tenaga pengajar tamu di Griffith University di Brisbane dan setelah setahun menjadi pengajar tetap disana. Kemudian bersama ilmuwan muslim di Jakarta ia membentuk LIPPM (Lembaga Islam untuk Penelitian dan Pengembangan Masyarakat) bekerja sama dengan Griffith University.

Cendikiawan muslim ini bukan hanya seorang ilmuwan. Pada awal masa Orde Baru dia pernah menjadi staf penasihat Presiden Suharto. Namun karena berbeda paham dengan staf lain ia akhirnya mengundurkan diri. Bersama Moh. Hatta ia pernah berusaha mendirikan Partai Demokrasi Islam Indonesia (PDII), tetapi tidak mendapat persetujuan dari pemerintah Orde Baru. Setelah berakhirnya Orde Baru ia mendirikan Partai Umat Islam (PUI) tetapi pada Pemilu 1999 partainya tidak mendapat dukungan yang cukup.

Deliar Noer meninggal dunia pada 18 juni 2008 dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.