Penyanyi pop legendaris Indonesia, Chrisye, memiliki nama lengkap Raden Chrismansyah Rahardi. Lahir pada 16 September 1949 dan meninggal pada 30 Maret 2007 dalam usia 57 tahun. Ia adalah keturunan campuran Tionghoa dan Jawa, ibunya adalah orang Jawa.
Selain menjadi penyanyi pop yang sangat sukses, Chrisye juga tercatat sebagai pencipta lagu. Sudah lebih dari 80 lagu yang ia ciptakan. Beberapa lagu ciptaannya menjadi hit yang dibawakan oleh antara lain: Vina Panduwinata, Tika Bisono, Andi M. Matalatta, Utha Likumahua.
Awal karier Chrisye dimulai pada tahun 1967 saat bergabung dengan keluarga Nasution di Komunitas Gank Pegangsaan. Ia bermain sebagai bassis dan vokalis pada band "Sabda Nada" yang dimodali oleh Pontjo Sutowo. Sempat dikontrak untuk bermain di New York selama 2 tahun, sebelum terlibat dalam proyek rekaman Guruh Gipsy. Kemudian diminta oleh Prambors untuk menyanyikan lagu "Lilin Lilin Kecil" karya James F. Sundah dalam Lomba Cipta Lagu Remaja, yang meskipun tidak menjadi pemenang namun menjadi lagu yang hits pada masa itu. Hal lain membuat nama Chrisye makin bersinar pada akhir tahun 70-an adalah setelah membuat soundtrack film Badai Pasti Berlalu bersama Jockie Surjoprajogo dan Eros Djarot.
Pada 1977-1984 Chrisye melakukan dwitunggal dengan Yockie Soerjoprajogo yang bermula ketika Chrisye diajak Yockie Surjoprajogo untuk membawakan lagu Lilin-lilin Kecil James F. Sundah, salah satu lagu yang menjadi finalis Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors Rasisonia 1977. Kerja sama ini berlanjut saat Eros Djarot membuat album soundtrack film Badai Pasti Berlalu (1977).
Pada 1985 Chrisye memisahkan diri dengan Yockie dan mulai menggamit pemusik yang lebih muda untuk menggarap album Sendiri (1985) dan Aku Cinta Dia (1986), yaitu Addie MS dan Raidy Noor. Penata musik album selanjutnya seperti Hip Hip Hura (1986) dan Nona Lisa (1987) dipercayakan kepada trio RAG (Raidy Noor, Adjie Soetama, dan Herman Gelly Effendy) serta Younky Soewarno pada album Jumpa Pertama (1988) dan Pergilah Kasih (1989). Di era ini, musik Chrisye digarap lebih fresh dengan aksentuasi pada programming music (musik mesin) yang tengah ngetrend saat itu. Karakter musiknya pun cenderung riang.
Pada 1996-2002 Chrisye berkolaborasi dengan Erwin Gutawa dalam mengolah musik. Erwin sendiri banyak membingkai lagu-lagu Chrisye dalam sofistikasi yang lebih memperhatikan akurasi. Erwin banyak memberi peluang untuk memasukkan banyak gestur musik yang sangat berbeda dengan karakter musik Chrisye. Termasuk ketika Erwin menyandingkan Chrisye dengan Waldjinah.
Menyadari akan kekurangannya dalam menulis lirik lagu, Chrisye menjalin kerja sama dengan penulis lirik seperti Deddy Dhukun, Eros Djarot, Rina R.D., Tito Soemarsono, dan Bagoes AA. Bahkan ia pernah meminta kesediaan penyair religius Taufik Ismail untuk menulis lirik lagu Ketika Kaki dan Tangan Berkata yang diinspirasikan dari surat Yasin. Kolaborasi dalam menulis lirik walhasil membuat lagu-lagu yang dinyanyikan Chrisye menjadi variatif dalam tema.
Chrisye menikah dengan Damayanti Noor pada 1982 dan kemudian memeluk agama Islam lalu mengganti nama pertamanya menjadi "Chrismansyah". Dari pernikahannya dengan Damayanti Noor, Chrisye memperoleh empat orang anak yakni Rizkia Nurannisa (1983), Risti Nurraisa (1986), dan putra kembar: Rainda Prashatya & Randa Pramasya (1989).
Pada tanggal 30 Maret 2007, pukul 04.08 WIB, Chrisye meninggal dunia di Jakarta, akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Ia kemudian dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta.