Mark Zuckerberg, Sukses Besar Meski Sempat Drop-Out Kuliah

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Mark Zuckerberg, Sukses Besar Meski Sempat Drop-Out Kuliah. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Perlu kita sadari bahwa Facebook seakan-akan sudah menjadi makhluk manis yang memiliki daya tarik luar biasa, terutama bagi mereka yang terbiasa bersosialisasi atau sering berselancar di dunia maya.

Adalah Mark Elliot Zuckerberg, orang yang berada di balik lahirnya situs jejaring sosial Facebook. Mark Zuckerberg dengan bangga mengatakan bahwa tujuan utama lahirnya Facebook sudah terpenuhi yaitu untuk menjadikan dunia lebih terbuka dan lebih terhubung.


Mark Elliot Zuckerberg terlahir di Dobb Ferry, West Chester County, New York, 14 Mei 1984. Sejak kecil, Mark Zuckerberg memang sudah suka dengan hal-hal yang berbau komputer. Kedua orangtuanya yang sudah mengetahui hal tersebut segera membelikan Mark seperangkat komputer di usianya yang baru menginjak 8 tahun.

Meskipun keranjingan komputer, namun Mark tetap anak kecil yang juga gemar membaca buku. Prestasi sekolahnya pun bisa dibilang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mark pernah duduk di bangku sekolah menengah di Ardsley High School, Ardsley, New York (1998-2000). Kemudian, ia melanjutkannya di Phillips Exeter Academy, Exeter, New Hamshire (2000-2002). Ia juga sempat kuliah di bidang ilmu komputer, Harvard University.

Sayangnya, Mark terpaksa harus out dari kampus yang membanggakan tersebut. Apakah alasan Mark keluar dari salah satu universitas paling bergengsi di dunia tersebut? Ternyata, Mark lebih memilih untuk serius dengan Facebook dan memutuskan untuk hengkang dari kampus bergengsi tersebut. Mark fokus untuk mengembangkan Facebook bersama teman sekampusnya, Andrew McCollum dan teman sekamarnya Dustin Moskovitz dan Crish Hughes.

Pada awalnya, Mark hanya membuat situs jejaring sosial untuk kelasnya saja. Namun karena semakin banyak orang yang ingin bergabung dalam situs pertemanan karya Mark tersebut, ia pun memiliki inisiatif untuk membesarkan Facebook menjadi jejaring sosial yang bersifat global. Meskipun ia menyadari bahwa mimpinya tersebut membutuhkan perjuangan yang tidak kecil, namun Mark tidak pantang menyerah. Ia harus bisa membuktikan bahwa Facebook mampu mendunia, tidak hanya untuk kalangan tersendiri saja.

Bersama beberapa temannya, Mark Zuckerberg pun segera menyewa sebuah tempat yang terletak di Palo Alto, California untuk mengembangkan Facebook. Mereka segera menyebarkan Facebook ke tempat-tempat yang memiliki koneksi dengan Harvard College, dimulai dari Stanford, Dartmouth, Columbia, New York University, Cornell, Brown, dan Yale. Akhirnya Facebook mulai dibentangkan tidak hanya di Amerika saja, tapi juga di benua-benua lainnya, termasuk Asia.

Kemudian pada 4 Februari 2004, Mark Zuckerberg meluncurkan Facebook dari dalam kamar asramanya di Harvard College. Mark mengakui bahwa ia mendapatkan inspirasi awal tentang Facebook dari Phillip Exeter Academy, yaitu pada saat ia membuat direktori mahasiswa sendiri yang berupa buku daftar angkatan mahasiswa. Kemudian mahasiswa menyebutnya 'The Facebook'.

Berkat 'The Facebook', Mark memperoleh popularitasnya. Ia semakin terkenal di kalangan teman-temannya. Pada Agustus 2005, Mark Zuckerberg secarag resmi mengganti nama perusahaan menjadi Facebook, dan setelah ia berhasil meraup $12,7 juta. Mark Zuckerberg sudah benar-benar siap untuk memindahkan perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.

Berkembangnya Facebook ternyata menarik perhatian beberapa perusahaan raksasa yang juga bergelut dalam bidang teknologi. Salah satu perusahaan raksasa yang sangat tertarik dengan Facebook adalah Yahoo!, Namun Mark tidak bergeming dengan tawaran Yahoo!, Pada tahun 2006, Mark Zuckerberg menolak tawaran Yahoo! untuk membeli Facebook seharga $1 miliar.

Pada tahun 2010, Mark dan Facebook semakin melambung tinggi karena Facebook sudah mampu menarik perhatian 500 juta orang lebih. Dari hari ke hari, Facebook semakin membuktikan kesuksesannya. Hal tersebut tentu saja membuat Mark merasa cukup puas dengan kinerjanya.

Semakin tinggi sebuah pohon, maka akan semakin kencang pula angin yang menerpanya. Kenyataan pahit semacam itu juga pernah dialami oleh Mark Zuckerberg. Ia pernah menghadapi beberapa masalah yang nyaris membuatnya putus asa. Salah satunya adalah tuduhan yang menyebutkan bahwa rancangan Facebook itu adalah tiruan. Namun Mark tetap maju, ia tidak gentar sedikit pun dengan masalah yang menimpanya. Mark justru menganggap masalah-masalah tersebut sebagai pemanis dalam perjuangannya untuk membesarkan bisnis yang dipimpinnya.

Facebook tercatat sebagai salah satu situs jejaring sosial yang sangat menarik dan paling banyak digemari oleh banyak orang. Hal tersebut tidak terlepas dari usaha Mark yang selalu update dan melakukan berbagai macam pembaruan terhadap Facebook.

Setidaknya 140 aplikasi baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik akun Facebook telah menggunakan minimal satu aplikasi. Wajar saja, bila para pemilik akun Facebook merasa sangat dimanjakan oleh Mark. Dengan Facebook, mereka tidak hanya bisa berbagi cerita, gambar, dan video tapi juga bisa bermain, berbisnis, dan masih banyak lagi.

Di tengah-tengah kesuksesannya, Mark Zuckerberg pun mengakhiri masa lajangnya pada 19 Mei 2012 dengan Pricilla Chan. Mark Zuckerberg merasa bangga memiliki istri cantik dan berprofesi sebagai seorang dokter seperti Pricilla. Terlebih lagi, Pricilla sangat mengerti akan kebutuhan Mark.

Mark Zuckerberg dengan prestasinya yang luar biasa tersebut menarik perhatian T3, yaitu sebuah portal yang mengetengahkan informasi seputar gadget terkemuka. T3 kemudian menobatkan Mark Zuckerberg sebagai pemenang award untuk kategori Gadget Personality of the Year. Selain Facebook, program yang telah ia ciptakan di antaranya adalah pemutar musik bernama Synapse Media Player membuat Microsoft dan AOL tertarik untuk merekrut dan membeli.