Komposisi dan Pengolahan Minyak Bumi

Selamat Datang di Blog Materi IPA. Judul Postingan Kali ini tentang Komposisi dan Pengolahan Minyak Bumi. Semoga bermanfaat untuk dibaca.
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen pokoknya hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil. Oleh karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu bahan bakar fosil. 

Minyak bumi terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan, yang kemungkinan besar berasal dari laut. Minyak bumi mentah, atau biasa disebut minyak mentah pada umumnya terdiri dari campuran rumit senyawa alifatik dan aromatis serta sedikit senyawa sulfur dan nitrogen. Sejauh ini telah ditemukan sedikitnya 500 senyawa yang terkandung dalam cuplikan minyak bumi. Minyak bumi memiliki komposisi yang berbeda-beda dalam setiap sumur, meski secara umum sama.

1. Komposisi Minyak Bumi 

Komposisi utama minyak bumi yaitu senyawa hidrokarbon. Di samping senyawa-senyawa hidrokarbon, minyak bumi pada umumnya mengandung unsur-unsur belerang, nitrogen, oksigen, dan logam (khususnya vanadium, nikel, besi, dan tembaga). 

Secara umum, komposisi minyak bumi dapat digolongkan sebagai berikut. 
a. Senyawa n-alkana 
Senyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi. Pada suhu kamar, metana dan etana berupa gas. Metana dan etana merupakan komponen utama LNG. Sementara itu, propana dan butana merupakan komponen utama LPG berbentuk cair. 

b. Senyawa sikloalkana 
Senyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua setelah n-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada minyak bumi yaitu siklopentana dan sikloheksana. 

c. Senyawa isoalkana 
Hanya sedikit isoalkana yang terkandung dalam minyak bumi. 

d. Senyawa aromatik 
Hanya sedikit senyawa aromatik dengan titik didih rendah dalam minyak bumi. 

Berikut ini kegunaan senyawa-senyawa alkana yang terdapat dalam minyak mentah.
  1. Metana (CH4 ) dan etana (C2H6) sebagai bahan utama LNG.
  2. Propana (C3H8) dan butana (C4H10) sebagai bahan utama LPG.
  3. Pentana (C5H12) dan heptana (C7H16) sebagai bahan pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat kering lainnya.
  4. C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan dimanfaatkan sebagai bensin.
  5. C10 sampai C15 dimanfaatkan sebagai bahan utama minyak tanah.
  6. C10 dan C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama diesel dan bahan bakar minyak untuk mesin kapal.
  7. C16 sampai C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama solar untuk bahan bakar mesin jet.
  8. C20 ke atas yang berbentuk setengah padat digunakan sebagai bahan utama minyak pelumas dan vaselin.
  9. Mulai C25 berbentuk padat dan dimanfaatkan sebagai lilin dan bitumen aspal.

2. Pengolahan Minyak Bumi 

Minyak bumi yang masih mentah atau biasa disebut minyak mentah tidak terlalu bermanfaat. Upaya yang harus dilakukan agar minyak mentah dapat digunakan yaitu memisahkannya dalam fraksi-fraksi atau campuran- campuran tertentu dalam sebuah kilang. Hal pertama yang dilakukan yaitu distilasi fraksional. 

Tabel berikut menampilkan berbagai fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari minyak bumi.

Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Hasil penyulingan di atas hanya sedikit menghasilkan fraksi bensin. Padahal kebutuhan manusia akan bensin sangat besar. Oleh karena itu, untuk menghasilkan bensin yang lebih banyak diperlukan proses lanjutan.